Jurnalis : Cut Islamanda
Lhoksukon — Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Aceh Utara menyerahkan AR (20) ke Kejaksaan Negeri Aceh Utara, Rabu (7/8/2024). Oknum guru ngaji itu terlibat kasus jarimah pemerkosaan dan pelecehan terhadap santrinya yang masih berusia 15 tahun saat kejadian.
Hal itu dilakukan menyusul berkas perkara yang ditangani penyidik dinyatakan lengkap atau P21 oleh pihak kejaksaan. Pelimpahan tersebut dilakukan penyidik sekaligus Kanit PPA Sat Reskrim Polres Aceh Utara, Bripka T. Arie Andi.
“Sebagai tindak lanjut, penyidik Unit PPA telah melakukan pelimpahan tahap II dengan menyerahkan tersangka beserta sejumlah barang bukti,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti, melalui Kasat Reskrim AKP Novrizaldi kepada aceh.one.
Harri Citra Kesuma, SH., jaksa penyidik Kejari Aceh Utara, yang ditunjuk sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus tersebut membenarkan, pihaknya telah menerima pelimpahan tersangka AR, berserta barang bukti.
“Selain terlibat kasus jarimah pemerkosaan dan pelecehan, AR ini juga menyebarkan foto bugil korban ke media sosial Instagram atas nama korban yang dikelola tersangka AR,” ungkapnya.
Saat ditanyai disela-sela pelimpahan kasus tersebut, Rabu (7/8), tersangka AR mengakui telah melakukan rudapaksa korban sebanyak tiga kali. Hal itu dilakukan di rumah korban, saat orang tua korban tidak ada di rumah. “Saya sakit hati dia (korban) memutuskan hubungan pacaran sepihak, makanya saya sebarkan foto bugilnya di Instagram,” ucap AR.
Dalam kasus tersebut, tersangka AR dijerat Pasal 50 tentang Persetubuhan Terhadap Anak, Juncto Pasal 47 tentang Pelecehan Terhadap Anak dengan ancaman kurungan penjara 200 bulan, serta ditetapkan melanggar Qanun Aceh No 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
Sebelumnya, Oknum guru ngaji berinisial AR (20) ditangkap polisi, Kamis (30 Mei 2024) lalu karena terlibat kasus rudapaksa santrinya yang masih berusia 14 tahun. Saat ditangkap personel Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Aceh Utara, tersangka awalnya sempat membantah hal tersebut, namun belakangan tersangka mengakui perbuatannya.
Korban yang masih di bawah umur itu merupakan anak salah seorang geuchik di Kabupaten Aceh Utara. Korban dirudapaksa sebanyak tiga kali di bawah ancaman pelaku. Kasus tersebut terungkap setelah foto bugil korban yang disebarkan pelaku melalui akun Instagram dilihat oleh ayah korban. Hingga akhirnya orang tua korban melaporkan ke Unit PPA Polres Aceh Utara pada 30 Mei 2024 sekitar pukul 15.00 WIB.
“Nah, akun Instagram ini dibuat atas nama korban, namun dikelola oleh pelaku,” ujar Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputera melalui Kanit PPA Polres Aceh Utara, Bripka T. Arie Andi, kepada aceh.one, Rabu, 12 Juni 2024 lalu.
Didampingi KBO Reskrim Ipda Dapot Situmorang, Kanit PPA Arie menjelaskan, setelah mendapat laporan dari orang tua korban dan melakukan pemeriksaan awal, di hari yang sama (Kamis, 30/5) sekitar pukul 23.00 WIB, pelaku AN berhasil ditangkap di rumahnya yang berada sekitar 500 meter dari rumah korban di desa yang sama. []







