Siber Nusantara
  • News
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Peristiwa
  • Featured
No Result
View All Result
Indeks
Siber Nusantara
  • News
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Peristiwa
  • Featured
No Result
View All Result
Siber Nusantara
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Featured

Bertukar Cabai Dengan Sepiring Harapan

MA by MA
20 Desember 2025
in Featured
A A

Di bawah naungan pepohonan yang setia berdiri di depan Taman Riyadhah, Lhokseumawe, Muhammad Amin menata cabai keriting di atas lapak kecilnya. Merahnya menyala seperti bara yang tak padam, pedas, segar, dan menyimpan cerita yang tak ikut terjual bersama timbangan. Setiap buah cabai seakan membawa jejak tanah, keringat, dan doa yang dipanjatkan sepanjang perjalanan.

Cabai-cabai itu datang dari Pondok Baru, Kabupaten Bener Meriah. Sebuah perjalanan yang tak lagi sekadar jarak, melainkan ujian. Jalan yang dahulu ramah kini retak dan terputus, Gunung Salak tak lagi menjadi penghubung yang bersahabat. Akhir November lalu, banjir bandang mengubah peta hidup banyak orang. Aspal longsor, jalur terputus, dan waktu seolah ikut terseret arus.

Baca juga

Terima Bantuan, Warga Aceh Utara Sampaikan Terima Kasih Kepada Akabri 76 dan Akmil 2006

20 Desember 2025

Deputi BNPB tinjau pengungsi banjir Langkahan, pastikan ketersediaan tenda standar

20 Desember 2025

Di kampung, ladang tetap setia berbuah. Cabai tumbuh tanpa tahu bahwa jalan menuju pasar telah runtuh. Hasil pertanian melimpah, namun pembeli semakin langka.

Sementara di dapur, beras menipis, minyak makan menjadi barang yang harus diperjuangkan. Di antara kelimpahan dan kekurangan itulah Amin mengambil keputusan, meninggalkan rumah, menyusuri jalur yang tersisa, mempertaruhkan tenaga dan hari-harinya demi satu tujuan sederhana: memastikan keluarganya tetap bisa makan.

Di Lhokseumawe, cabai keriting itu ditawarkan seharga dua puluh lima ribu rupiah per kilogram. Harga yang bagi sebagian orang mungkin sekadar angka, namun bagi Amin adalah jembatan. Bukan tentang untung besar, melainkan tentang cukup. Cukup untuk membawa pulang beras, minyak, dan harapan yang bisa dimasak esok hari.

“Kalau cabai ini habis, saya bisa bawa pulang beras,” katanya pelan, nyaris tenggelam di antara suara kota.

Kalimat singkat, namun sarat makna. Di balik ucapannya, tersimpan kecemasan dan keteguhan yang tak perlu dirayakan.

Ia tak berniat bermalam. Begitu lapak kosong, ia akan kembali. Sembako di punggung sepeda motor menjadi bekal melawan ketidakpastian. Sejak jalan terputus, pangan bukan lagi perkara uang semata, melainkan soal keberanian dan ketahanan.

Ironisnya, ladang tak pernah berhenti memberi. Kelimpahan justru memaksa petani seperti Amin menjual murah, agar dapur tetap berasap. Di lapak kecil itu, ia tak hanya menjual cabai. Ia mengajarkan arti bertahan dalam diam, tentang bagaimana pedas bisa ditukar dengan harapan, dan bagaimana setiap kilogram cabai menyimpan doa yang ikut berpindah tangan.

Di balik rasa pedas yang menggigit lidah, ada perjalanan panjang yang menggigit hidup. Cabai itu bukan sekadar bumbu, melainkan jembatan sunyi antara ladang yang subur dan meja makan yang harus tetap terisi. (Muchlis Gurdhum)

Share234Tweet146Send

Konten terkait

Gerak Cepat Unimal Menembus Isolasi Membawa Harapan Di Langkahan

13 Desember 2025

Aceh Utara - Langkahan seperti terputus dari dunia luar. Air bah yang meluap dari sungai-sungai di pedalaman Aceh Utara membungkam...

Di Antara Lereng Yang Luluh, Nabilatul Belajar Menemukan Rumah Untuk Pulang

11 Desember 2025

Di lereng Gunung Marapi, hidup selalu punya caranya sendiri untuk berbisik. Kadang lembut seperti desir angin yang turun dari puncak,...

Dari Pisang Jadi Biskuit: Cerita Seru Mahasiswa Unimal Ciptakan Biskavish

23 September 2025

Siapa sangka, pisang Cavendish bisa disulap jadi biskuit sehat yang keren? Inilah yang dilakukan oleh tiga mahasiswa Universitas Malikussaleh. Mereka...

Mengungkap Kisah Bendera Merah Putih Sebelum Proklamasi

1 Agustus 2025

Jakarta: Setiap 17 Agustus, Merah Putih berkibar di seluruh penjuru negeri. Momentum itu menjadi simbol kemerdekaan bangsa yang telah diperjuangkan. Namun, tak...

Terbaru

Terima Bantuan, Warga Aceh Utara Sampaikan Terima Kasih Kepada Akabri 76 dan Akmil 2006

20 Desember 2025

Bertukar Cabai Dengan Sepiring Harapan

20 Desember 2025

Trending

  • “Sugar Baby” 2023, Film Filipina Mengisahkan Perjalanan Wanita Cantik Azi Acosta Menghidupi Keluarga

    1877 shares
    Share 751 Tweet 469
  • Nonton Film Tuhog 2023, Kisah Perselingkuhan Seorang Istri Tentara dengan Ayah Mertua

    1099 shares
    Share 440 Tweet 275
  • Pulihkan Pelayanan Usai Banjir, Kapolres Lhokseumawe Salurkan Perlengkapan Kantor ke Polsek Muara Batu

    589 shares
    Share 236 Tweet 147
  • Hari Kedua Pembersihan, Polres Lhokseumawe Wujudkan Meunasah Blang Peuria Lebih Bersih dan Nyaman untuk Beribadah

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Kapolres Lhokseumawe Bersama Forkopimda Sambut Ketua Umum PMI Tinjau Lokasi Pengungsian

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
Siber Nusantara

Media Siber Nusantara mengabarkan informasi ke genggaman Anda.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privasi

© 2024 Siber Nusantara - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Featured

© 2024 Siber Nusantara - Proudly powered by Altekno Digital Multimedia.

OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY OKRUMMY GB777 slot gacor GB777 GB777 slot gacor GB777 slot gacor oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro oklaro Slot Gacor Slot Gacor