Jakarta — Perum Bulog memastikan tak ada penambahan impor beras untuk tahun ini. Pihaknya hanya ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional untuk mengimpor sebanyak 2 juta ton di 2023.
“Enggak lah, (gak nambah). Pokoknya itu sudah kuota kita yang harus kita selesaikan. Itu sudah cukup,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Senin (28/8/2023) kemarin.
Buwas mengatakan saat ini perkembangan realisasi impor beras tersebut sudah mencapai 1,6 juta ton. Artinya, sisa 400 ribu ton lagi beras impor yang akan masuk lagi ke gudang Bulog.
Dia mengatakan saat ini sisa beras impor tersebut sebagian masih di perjalanan dan sebagian lagi sudah masuk di wilayah-wilayah. Buwas menerangkan sekarang pihaknya tidak lagi mengumplkan beras impor di satu wilayah saja.
“Kalau dulu kan banyak di Jawa umpamanya di Jakarta dan di Jawa Timur, sekarang nggak, langsung dikirim ke daerah-daerah bahkan di Papua pun kita langsung kirim dari Thailand ke Papua,” ujarnya.
Dia menargetkan realisasi impor beras selesai pada akhir tahun 2023 ini. “Jadi terakhir datang dari seluruh dua juta itu terakhir datang awal Desember atau akhir November 2023, itu selesai,” terang dia.
Untuk informasi, Perum Bulog mendapatkan tugas mengimpor beras sebanyak 2 juta ton sepanjang 2023. Importasi ini dilakukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Karena Bulog mendapatkan amanah agar memiliki stok di akhir tahun 1,2 juta ton.
Ada sejumlah negara yang dijajakinya untuk membeli beras impor tersebut. Keempat negara tersebut di antaranya Myanmar, Vietnam, Thailand, Pakistan.[]