ACEH UTARA – Pasien berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia, Aceh Utara dalam beberapa waktu terakhir sangat ramai. Baik itu rujukan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau emergency yang datang sendiri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Pasien yang datang paling banyak mengeluhkan demam, batuk, pilek, kenaikan suhu tubuh, serta penyakit kronis rujukan dari rumah sakit swasta maupun Puskesmas,” kata Humas RSUD Cut Meutia, dr. Harry Laksamana, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Harry menyatakan, mengantisipasi membludaknya pasien khususnya di peralihan musim (Pancaroba), pihaknya menyiagakan atau mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai standar.
Selain itu, kata Harry, rumah sakit pelat merah itu juga memastikan kecukupan obat-obatan dan bahan medis habis pakai (MHP) yang diperlukan untuk penanganan penyakit diderita pasien tersebut.
“Kita juga melakukan pelayanan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Bahkan penanganan terbaik kepada pasien,” ucap Harry.
Jika pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD) membludak, kata Harry, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala Bidang dan Kasi Keperawatan agar selalu sedia dan menyiagakan SDM dari ruang lain untuk membantu pelayanan di IGD.
Ia menyebutkan jumlah tempat tidur untuk perawatan pasien di rumah sakit milik pemerintah kabupaten Aceh Utara itu sebanyak 277 unit. Jika ruang rawat inap penuh, sebut Harry, bisa diinisiasi dengan menampung di IGD sebagai ruang rawat observasi sambil menunggu pasien lain pulang.
“Jika memang keadaan pasien memburuk, maka kita rujuk ke Banda Aceh atau rumah sakit tertinggi lainnya,” ujar Harry.
Berbanding jika pasien masih bisa dikomunikasikan, kata Harry, pihaknya akan menyiagakan jalur komunikasi ke rumah sakit sekitar atau kabupaten/kota lainnya.