Lhokseumawe -Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, melakukan Training of Trainers (TOT) pelatihan kue pala kepada pemuda Pulau Seumadu Kota Lhokseumawe, Minggu (4/8/2024)
Program ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh Universitas Malikussaleh melalui pendanaan PNBP tahun 2024.
Berdasarkan penjelasan dari Ketua pengabdian masyarakat Dr. Anismar, M. Si, kegiatan pengabdian ini beranggotakan dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh yaitu Dr. Ainol Mardhiah, M. Si., Dr. Nursanjaya, M. Pd dan Dr. Ade Muana Husniati, M. Si.
Pelatihan ini diikuti sekitar empat puluh orang peserta . Sedangkan pemilihan tempat pelatihan ini didasarkan karena Pantai Pulau Seumadu termasuk dalam kawasan objek wisata, sedangkan masyarakatnya kurang pengetahuan di bidang kerajinan tangan, pendidikan rendah dan kurangnya modal usaha.
Hal ini dapat dilihat dari jenis usaha yang mereka lakukan selama ini, tidak pernah berkembang, dari tahun ke tahun itu-itu saja, seperti membuka warung kecil di pantai dan sebagian melakukan usaha tambak ikan bandeng atau udang.
Lebih lanjut Dr. Anismar menjelaskan, masyarakat di seputaran Pulau Seumadu memanfaatkan lahan dari PT. Arun, namun, perkembangan ekonominya belum juga nampak. Maka dalam hal ini perlu dibuat terobosan baru yaitu dibuat pelatihan pengolahan kue pala pada masyarakat, ini perlu dilaksanakan karena sektor pariwisata akan cepat berkembang apabila ditompang oleh sektor perekonomian masyarakat lainnya, termasuk di dalamnya dari sektor pengolahan kue pala. Kedua sektor ini sangat terkait, karena dapat menghasilkan banyak produk lainya.
Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari anggota pengabdian itu sendiri, ditambah dengan masyarakat yang selama ini sudah berpengalaman dalam pengolahan kue pala. Pemateri dibagi pada dua sesi, yaitu sesi pemateri atau teori dan sesi praktek.
Pada tahapan materi, pemateri menyampaikan isi program (program content) merupakan perwujudan dari isi pelaksanaan pelatihan, berisikan proses pengembangan materi pelatihan dari pemateri ke peserta pelatihan/mitra, sehingga prinsip-prinsip belajar (learning principles) yang efektif adalah yang memiliki kesesuaian antara metode dengan gaya belajar peserta pelatihan.
Prinsip-prinsip belajar yang diterapkan dalam pelatihan ini adalah: partisipasi, reputasi, relevansi, pengalihan, dan umpan balik.
Sesuai dengan perencanaan dan motode pelaksanaan pelatihan dilakukan secara bertahap sesuai dengan target pelatihan. Tahap pertama (jangka pendek), pada tahap kedua (jangka menengah), materi pelatihan sudah mengarah pada memperbaiki manajemen organisasi mitra yang lebih profesional dan mandiri dan ikut serta melakukan analisis ekonomi dari manfaat usaha pengolahan kue pala, agar menjadi sumber ekonomi utama bagi mitra sendiri dan keluarganya, serta mengajarkan cara membuat produk untuk dapat dipasarkan ke pasar modern.
Terkait dengan target kegiatan dari materi pelatihan, menurut Dr, Anismar, M. Si, targetnya pada masa pelaksanaan pelatihan, akan dilakukannya masa evaluasi program, hal ini perlu dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan sebuah pelatihan, pada masa evaluasi ini, masih ada kesempatan untuk melakukan perbaikan program sesuai dengan yang direncanakan.
Proses evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui efektif atau tidaknya suatu sistem pembelajaran yang diterapkan oleh pelaksana kegiatan.
Kemudian, Dr. Anismar, M. Si mejelaskan. Apabila pelaksana kegiatan tidak melakukan evaluasi, sama saja peserta pelatihan tersebut tidak ada perkembangan. Sehingga peserta pelatihan bisa saja merasa bosan dengan sistem belajar yang terus menerus sama, pelaksana kegiatan harus menciptakan inovasi baru untuk memperbaharui materi pelatihan yang akan ia terapkan di dalam forum, mulai dari materi, pemateri, metode, media, dan lingkungan tempat pelatihan.[]