Aceh Utara — Kepedulian terhadap warisan sejarah kembali ditunjukkan Polres Lhokseumawe bersama personel Brimob Batalyon B Jeulekat. Puluhan personel gabungan dikerahkan untuk membersihkan Museum Islam Samudera Pasai yang terdampak banjir, Sabtu pagi (20/12/2025).

Museum bersejarah yang terletak di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara itu sempat terendam banjir, menyisakan lumpur tebal di sejumlah ruangan. Sejak pagi hari, personel Polres Lhokseumawe dan Brimob tampak bahu-membahu membersihkan area museum menggunakan cangkul dan angkong untuk mengangkat lumpur.
Tak hanya itu, Polres Lhokseumawe juga mengerahkan satu unit mobil water cannon guna menyemprot sisa lumpur dan membersihkan lantai bangunan museum agar kembali layak digunakan.
Di bawah terik matahari, semangat personel tak surut. Keringat yang menetes tak mengurangi kekompakan dan soliditas hingga seluruh rangkaian pembersihan rampung dilaksanakan.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H melalui Wakapolres Lhokseumawe Kompol Salmidin, S.E., M.M mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap pelestarian cagar budaya sekaligus wujud hadirnya Polri di tengah masyarakat pasca bencana.
“Museum Samudera Pasai memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi Aceh dan Indonesia. Kami ingin memastikan bangunan ini segera pulih dan dapat kembali dikunjungi masyarakat dengan aman dan nyaman,” ujar Wakapolres.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Muhibudin, S.Pd, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Polres Lhokseumawe dan personel Brimob atas bantuan yang diberikan.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian dan kerja keras jajaran Polres Lhokseumawe dan Brimob. Dengan adanya kegiatan ini, museum kembali bersih dan kami dapat beraktivitas serta menerima kunjungan dengan nyaman,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bukti sinergi aparat kepolisian dalam menjaga tidak hanya keamanan, tetapi juga kelestarian sejarah dan budaya Aceh.









