Samarinda : Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah mempersiapkan pembangunan insinerator sebagai solusi mengatasi volume sampah yang mencapai 600 ton per hari.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, menyebutkan proyek ini telah memasuki tahap perencanaan dan survei lokasi, bekerja sama dengan BPKAD dan PUPR, dengan target pembangunan fisik tahun ini.
Insinerator akan dibangun di sepuluh kecamatan namun terdapat wilayah seperti Kecamatan Samarinda Kota menghadapi kendala lahan yang terbatas. Oleh karena itu, lokasi insinerator untuk kecamatan tersebut kemungkinan akan dialihkan ke wilayah lain.
“Kami ingin insinerator ditempatkan di lokasi yang cukup luas serta memiliki ‘comfort zone’ agar masyarakat tidak terganggu,” jelasnya,” ujar Boy.
DLH juga menekankan pentingnya fasilitas pendukung di lokasi insinerator, termasuk pemilahan sampah, pembuatan pupuk organik, serta pengembangan ulat magot untuk mengelola sampah organik. Proyek ini telah mencapai 40 persen dalam tahap perencanaan desain, dengan anggaran yang telah diplot sekitar Rp 19 miliar atau Rp 1,9 miliar per kecamatan.
Pengelolaan insinerator akan berada di bawah DLH dengan perekrutan pegawai baru yang akan dilatih khusus untuk mengoperasikan fasilitas ini. Boy optimistis insinerator dapat menjadi solusi efektif untuk permasalahan sampah di Samarinda.
Sumber: rri.co.id