LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe diminta untuk segera mengaktifkan kembali Gedung Kesenian yang berada di kawasan Stadion Tunas Bangsa. Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini, menekankan bahwa fasilitas ini tidak boleh dibiarkan terbengkalai dan harus segera difungsikan untuk kepentingan masyarakat.
Arahan ini mendapat dukungan penuh dari DPRK Lhokseumawe. Salah satu anggota DPRK, Farhan Zuhri, menegaskan bahwa Gedung Kesenian dapat menjadi pusat pertunjukan seni dan budaya yang mendukung pengembangan industri kreatif di kota tersebut.
“Keberadaan gedung ini sangat strategis sebagai wadah ekspresi seni dan budaya. Jika dimanfaatkan dengan baik, akan ada dampak positif bagi ekonomi, termasuk sektor kuliner dan fashion,” ungkap Farhan, yang juga merupakan seorang seniman.
Ia berharap gedung ini dapat menjadi tempat berkumpulnya para pelaku seni dari berbagai komunitas dan sanggar, sehingga data para seniman di Lhokseumawe dapat terdokumentasi dengan lebih baik.
Sebelumnya, Husaini bersama sejumlah pejabat terkait telah meninjau kondisi gedung yang tampak tidak terawat, dengan semak belukar memenuhi area sekitarnya. Meskipun pada tahun 2024 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembayaran proyek setelah mendapatkan legal opinion dari Kejaksaan Negeri, hingga kini gedung tersebut belum juga digunakan.
“Jangan biarkan aset daerah ini terbengkalai. Gedung ini harus bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah melalui penyewaan acara seni, pameran, seminar, dan kegiatan lainnya,” kata Husaini.
Ia menambahkan bahwa keberadaan Gedung Kesenian seharusnya bisa menjadi pusat kegiatan seni dan budaya serta menarik wisatawan maupun pelaku industri kreatif. Oleh karena itu, Pemkot Lhokseumawe berjanji akan mengambil langkah konkret agar gedung ini segera dioperasikan.
“Jangan sampai gedung ini hanya menjadi bangunan kosong yang tidak bermanfaat. Setelah Lebaran, fasilitas ini harus sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegasnya.[] ADV