LHOKSEUMAWE – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe menegaskan komitmennya untuk segera menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi delapan calon komisioner Baitul Mal Kota (BMK). Proses tersebut dijadwalkan akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Sejauh ini, agenda DPRK cukup padat, termasuk pelantikan wali kota dan wakil wali kota serta kegiatan lainnya. Namun, dalam dua hari ke depan, kami akan menggelar uji kelayakan tersebut,” ujar Ketua DPRK Lhokseumawe, Senin (10/3).
Ia menegaskan bahwa DPRK berkomitmen menyelesaikan seleksi lima dari delapan calon yang telah direkomendasikan oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, beberapa waktu lalu. Proses ini dianggap sebagai prioritas untuk mempercepat kinerja Baitul Mal.
“Uji kelayakan akan dilaksanakan oleh Komisi D yang membidangi keistimewaan Aceh. Kami sangat serius dan fokus agar proses ini segera terealisasi,” tambahnya.
Sementara itu, keterlambatan seleksi ini berdampak pada penyaluran dana santunan bagi masyarakat. Hingga memasuki hari ke-10 Ramadan 1446 Hijriah, BMK Lhokseumawe belum menyalurkan bantuan sepeser pun. Hal ini disebabkan belum terlaksananya uji kelayakan bagi calon komisioner periode 2024-2029 oleh DPRK.
Padahal, sejak wilayah ini dipimpin oleh Pj Wali Kota A Hanan, delapan nama calon telah diajukan melalui surat Nomor 4373/2024 tertanggal 28 November 2024. Namun, hingga kini, prosesnya masih tertunda selama lebih dari tiga bulan.
Delapan calon tersebut adalah Yuswardi, Munawir, Saifullah, H. Damanhur, Jumiati, Anna Miswar, Sirajul Munir, dan Lailan Fajri Saidina.
Selama Ramadan, Baitul Mal memiliki beberapa agenda penting, termasuk penyaluran bantuan konsumtif bagi fakir miskin, mualaf, dan fisabilillah. Bantuan ini bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola oleh BMK. | ADV