ACEH UTARA – Kaum ibu di Gampong Alue Seumambu, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, mengeluhkan perihal kurangnya perlengkapan memasak dan pecah belah di gampong setempat. Akibatnya jika ada pesta atau kenduri, warga harus meminjam ke desa tetangga.
Hal itu disampaikan sejumlah ibu-ibu kepada wartawan, Minggu, 16 Maret 2025, di salah satu warung gampong setempat. Mereka mempertanyakan anggaran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Alue Seumambu, karena selama ini terkesan tidak transparan dalam pengelolaannya.
“Selama beberapa tahun terakhir, bahkan alat memasak dan pecah belah saja tidak ada pergantian. Semua yang ada saat ini dibeli saat geuchik lama menjabat, beberapa di antaranya sudah tidak layak pakai, seperti kuali memasak daging untuk kenduri. Selama ini tidak pernah ada rapat PKK guna membahas apa saja yang dibutuhkan di gampong,” ujar salah seorang ibu.
Terkait hal ini, kaum ibu berharap geuchik yang saat ini menjabat dapat memperhatikan apa yang dibutuhkan warga. “Setiap ada kenduri, kami harus meminjam ke desa tetangga. Meja untuk tempat prasmanan juga tidak layak dan kekurangan,” ucap ibu lainnya.
Sekretaris PKK Gampong Alue Semambu, Asha Umar menyebutkan sejak 2021 hingga 2024 ada sejumlah peralatan yang diadakan. Selain itu di gampong hanya ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus PKK.
Dijelaskan Asha, tahun 2021 pengurus PKK membeli gorden dan umbul-umbul tenda, kemudian 2022 mereka juga melaksanakan lomba Gammawar. Pada tahun 2023, pengurus PKK melaksanakan sanggar tari dan Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan dana sebesar Rp 20 juta. Dan terakhir 2024 membeli meja plastik dua lusin, tenda biru, tikar, ampli dan toa, dandang besar, terpal tebal atau tenda teratak.
“Kami tidak mengetahui berapa dana PKK diplot setiap tahunnya dan tak pernah diserahkan ke kami juga, selain yang 20 juta rupiah itu,” ungkap Asha.
Sementara Keuchik Alue Semambu, Samsuddin mengatakan sejak awal dirinya menjabat sudah berupaya untuk menggantikan perlengkapan pecah belah di desa. Namun dari pihak kecamatan tidak menyetujui usai memverifikasi.
“Mereka mengatakan jangan mengajukan peralatan itu-itu saja, tapi buat pengadaan barang yang paling penting dan sangat dibutuhkan. Makanya dianggarkan dana untuk pengadaan alat atau perlengkapan gampong paling darurat seperti umbul-umbul teratak, mengganti tenda yang bocor dan pengadaan meja plastik. Untuk besaran anggaran per tahun itu tidak tentu, sesuai kebutuhan,” pungkas Samsuddin. []
CUT ISLAMANDA
MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mendampingi Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan…
JAKARTA-Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa…
JAKARTA-Pemerintah Palestina menegaskan kepercayaannya terhadap Indonesia sebagai salah satu negara yang selalu konsisten mendukung perjuangan…
SERUI-Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen bersama PLT Kepala BPBD Yapen Drs Jhon M Moai bersama…
SERUI-Polres Yapen melalui Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) berhasil menangkap pemilik ganja seberat 40 gram. Penangkapan…
SITUBONDO-Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali memberangkatkan kapal cepat gratis bagi pemudik tujuan…