Polri

Kapolres Lhokseumawe Tegaskan Larangan Naikkan Harga Saat Banjir, Pedagang Akui Takut Jual di Atas Harga Wajar

LHOKSEUMAWE – Polres Lhokseumawe bergerak cepat merespons laporan masyarakat terkait adanya oknum pedagang yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) eceran dan sejumlah kebutuhan pokok secara tidak wajar pascabanjir yang melanda wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H mengungkapkan bahwa dari hasil pemantauan personel di lapangan, ditemukan pedagang yang menjual BBM eceran hingga Rp 20.000–Rp 40.000 per liter. “Personel kita telah mendatangi dan menegur para pedagang ini. Kami tegaskan jangan mengambil keuntungan besar ditengah musibah. Ini situasi darurat, bukan ruang untuk memanfaatkan kesulitan warga,” ujar Kapolres, Kamis (4/12/2025).

Untuk menjaga keteraturan distribusi BBM dan mencegah lonjakan harga, Polres Lhokseumawe juga menempatkan dua personel di setiap SPBU. Hal ini bertujuan mengatur antrean, memastikan suplai berjalan lancar, serta mencegah praktik-praktik yang mengganggu stabilitas harga.

Kapolres turut mengimbau warga agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan. “Jangan panik. Pembelian berlebihan akan menimbulkan antrean panjang dan berdampak pada pelayanan di SPBU,” tegasnya.

Di sisi lain, saat dijumpai awak media, seorang pedagang mengaku takut menjual barang dengan harga di luar kewajaran setelah didatangi dan diingatkan oleh polisi. Ia juga menyebutkan bahwa distributor juga sudah diingatkan pihak kepolisian agar tidak melayani pesanan dari pihak yang tidak memiliki usaha grosiran kecuali kepada instansi yang benar-benar akan memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penimbunan serta mengantisipasi kelangkaan barang di pasar.

Polres Lhokseumawe menegaskan akan terus meningkatkan pengawasan terhadap pergerakan harga barang di wilayah hukum setempat. Setiap tindakan yang terbukti merugikan warga, terutama di tengah situasi darurat, akan diproses sesuai ketentuan hukum.

Sebagaimana diketahui, banjir besar yang terjadi sejak akhir November 2025 merendam 18 kabupaten/kota di Aceh, termasuk Aceh Utara dan Lhokseumawe. Ribuan rumah rusak, ratusan warga meninggal dunia, serta ratusan lainnya masih dilaporkan hilang. Polres Lhokseumawe bersama TNI, pemerintah daerah, dan berbagai unsur relawan terus melakukan berbagai upaya penanganan darurat untuk membantu warga terdampak.

MA

Recent Posts

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

1 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

19 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

23 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

23 jam ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako ke Dua Desa Terdampak Banjir di Banda Baro

Aceh Utara – Polres Lhokseumawe kembali memperlihatkan kepeduliannya terhadap warga yang terdampak banjir di wilayah…

1 hari ago