Tanjungbalai – Persoalan sampah yang kian menumpuk di Kota Tanjung balai memicu kekhawatiran banyak pihak. Ikatan Mahasiswa Tanjung balai-Aceh (IMATAB-ACEH) menyoroti lemahnya pengelolaan sampah yang dinilai berpotensi menciptakan krisis kesehatan bagi masyarakat.
Ketua Umum IMATAB-ACEH, Imam Munandar, menegaskan bahwa Wali Kota Mahyaruddin Salim dan Wakil Wali Kota Fadly Abdina harus bertanggung jawab atas persoalan ini. Menurutnya, jika tidak segera ditangani, sampah yang menumpuk akan menjadi sumber penyakit dan Jika diatasi dikhawatirkan dapat merusak visi-misi Tanjung balai Elok, Maju, Agamais, dan Sejahtera (EMAS) yang dicanangkan Pemko Tanjung Balai saat ini.
“Jaminan kesehatan bagi masyarakat tidak akan terwujud jika pengelolaan sampah tidak menjadi prioritas utama pemerintah,” tegas Imam, Senin (10/3/2025).
Senada dengan itu, Muhammad Hafizi Agma, Ketua Bidang Kajian, Aksi, dan Strategi Demokrasi IMATAB-ACEH, menyoroti minimnya perhatian pemerintah dalam menangani sampah di wilayah pinggiran kota.
“Kami melihat pengelolaan sampah belum berjalan dengan baik. Jika terus dibiarkan, ini bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan warga,” ujar Hafizi.
Ia juga meminta Pemkot Tanjung balai untuk lebih tegas dalam mengawasi kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar lebih optimal dalam menangani persoalan sampah.
“Semakin lama dibiarkan, semakin besar risiko wabah penyakit yang dapat menyebar. Kami berharap pemerintah segera bertindak sebelum masalah ini semakin parah,” tambahnya.
IMATAB-ACEH berkomitmen akan terus mengawal kebijakan pemerintah dan memastikan pengelolaan sampah menjadi prioritas utama demi kesejahteraan masyarakat Tanjung balai.