Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Moh. Rano Alfath, mengapresiasi langkah cepat Polres Metro Tangerang Selatan dalam menangkap dua preman yang mengganggu latihan drum band murid TK di Permata Pamulang.
Rano menegaskan bahwa respons sigap aparat sangat penting untuk menjaga rasa aman di tengah masyarakat.
“Saya mengapresiasi kerja cepat Polres Metro Tangsel yang langsung menangkap dua pelaku. Ini langkah tegas yang memang seharusnya dilakukan agar masyarakat tidak merasa terancam oleh aksi premanisme di jalanan,” ujar Rano dalam keterangannya, Minggu (16/2/2025).
Rano juga meminta kepolisian menyelidiki lebih lanjut apakah para pelaku tergabung dalam organisasi tertentu. Ia khawatir aksi semacam ini bukan kejadian tunggal, melainkan bagian dari pola yang lebih besar.
“Polisi perlu menyelidiki apakah ada keterlibatan organisasi dalam aksi ini. Saya khawatir kejadian seperti ini bukan insiden satu-dua kali, melainkan sudah berulang dan merugikan masyarakat. Jika ada indikasi mereka sering bertindak semena-mena, harus segera diantisipasi. Jangan sampai ada kelompok yang merasa kebal hukum dan mengganggu ketertiban umum,” tegas legislator dari Dapil Banten III itu.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meminta kepolisian memperkuat patroli di titik-titik rawan guna mencegah aksi premanisme serupa. Menurutnya, masyarakat berhak merasa aman saat beraktivitas tanpa gangguan dari kelompok-kelompok tertentu.
“Saya meminta patroli diperkuat, terutama di area publik yang kerap menjadi sasaran aksi premanisme. Keamanan adalah hak masyarakat, dan negara harus hadir untuk menjamin hal tersebut. Jangan sampai ada pihak yang seenaknya meminta uang dengan cara mengancam atau melakukan kekerasan,” imbuhnya.
Rano menegaskan bahwa Komisi III DPR RI akan terus mengawal isu ini dan mendukung langkah kepolisian dalam memberantas premanisme. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor jika mengalami atau menyaksikan kejadian serupa agar aparat dapat bertindak lebih cepat.
“Jika terjadi lagi, jangan ragu untuk melapor ke polisi. Premanisme tidak boleh dibiarkan, apalagi jika menyasar anak-anak dan tenaga pendidik seperti kejadian kemarin. Saya mendorong Polres Metro Tangsel dan seluruh jajaran kepolisian di Banten untuk meningkatkan patroli di titik-titik rawan. Keamanan adalah kebutuhan dasar yang harus dijamin agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa ancaman premanisme,” pungkasnya.
Sebelumnya, polisi menangkap dua pria berinisial S dan N yang diduga mengganggu latihan drum band murid TK di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan. Keduanya kini ditahan di Mako Polres Metro Tangsel.
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, mengatakan pihaknya segera bertindak setelah menerima laporan. Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (14/2) sore.
“Setelah mendapatkan informasi mengenai kejadian itu, saya langsung mengarahkan Polsek Cisauk dan Satreskrim Polres Tangerang Selatan untuk segera mengungkap kasus ini,” kata Victor, Sabtu (15/2/2025).
Sumber : Tribratanews.polri.go.id