Aceh Utara – Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE, MM, yang akrab disapa Ayahwa, menggelar rapat perdana yang penuh semangat dan optimisme pada Selasa, 18 Februari 2025. Didampingi Wakil Bupati Tarmizi, S.I.Kom, Ayahwa memaparkan visi ambisius untuk 100 hari pertama kepemimpinannya di hadapan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Asisten Setdakab, Staf Ahli Bupati, para Kabag, dan Camat.
Dalam rapat yang berlangsung di Oproom Kantor Bupati di Landing, Kecamatan Lhoksukon, Ayahwa menegaskan pentingnya fokus pada sejumlah program prioritas yang akan menjadi tolok ukur pencapaian dalam tiga bulan ke depan. “Saya minta dukungan penuh dari seluruh OPD, baik secara teknis maupun regulasi. Pastikan semuanya dipelajari dengan cepat dan tepat,” tegas Ayahwa.
Memahami pentingnya membangun kedekatan dengan masyarakat, Ayahwa bersama Wakil Bupati berencana melaksanakan Safari Ramadhan untuk menyerap aspirasi warga secara langsung. Tim Safari Ramadhan Pemkab Aceh Utara akan segera dibentuk, melibatkan semua unsur OPD dan stakeholder terkait.
Tidak hanya itu, gerakan gotong royong massal juga menjadi program prioritas dalam 100 hari kerja. Kegiatan ini mencakup pembersihan masjid, meunasah, serta kawasan Kota Lhoksukon, Kota Pantonlabu, dan pasar Krueng Mane. “Gotong royong bukan sekadar membersihkan lingkungan, tapi juga merekatkan kebersamaan dan semangat membangun,” ujar Ayahwa.
Ayahwa berkomitmen untuk mengoptimalkan aset daerah yang selama ini kurang dimanfaatkan. Tim khusus akan dibentuk untuk melakukan inventarisasi dan revitalisasi aset di kabupaten, kecamatan, dan gampong, agar bermanfaat bagi masyarakat secara ekonomi, sosial, dan keagamaan.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, program KTP keliling menjadi salah satu prioritas yang diharapkan mempermudah masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan. “Ke depan, pembuatan KTP dan dokumen lainnya harus bisa dilakukan di setiap kecamatan,” tegas Ayahwa.
Di bidang kesehatan, Ayahwa menempatkan peningkatan layanan di Rumah Sakit Umum dan Puskesmas sebagai prioritas utama. Poskestren juga akan dibentuk di dayah-dayah untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat.
Dalam sektor pendidikan, Ayahwa menekankan pentingnya kualitas pendidikan yang merata di semua tingkatan sekolah. Selain itu, muatan lokal seperti pendidikan agama dan adat Aceh akan diintegrasikan dalam kurikulum sekolah sesuai dengan Qanun yang berlaku.
Untuk petani dan sektor pertanian, Ayahwa memberikan perhatian khusus pada distribusi pupuk bersubsidi dan harga gabah kering. Ia menegaskan agar harga gabah kering tetap di angka Rp. 6.500/Kg sesuai arahan Presiden, serta meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait.
Ayahwa juga berkomitmen untuk menertibkan objek Galian C guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk infrastruktur, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diminta untuk menginventarisasi jalan rusak agar segera direhabilitasi dengan memanfaatkan alat berat milik Pemkab Aceh Utara.
Selain itu, untuk masyarakat miskin, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Baitul Mal untuk mendata rumah tidak layak huni secara akurat dan membangun rumah yang tepat sasaran.
Wakil Bupati Tarmizi atau yang akrab disapa Bang Panyang, turut menegaskan pentingnya kekompakan dan solidaritas di antara seluruh stakeholder dan OPD. “Kebersamaan adalah kunci kebangkitan Aceh Utara dalam segala bidang,” ujarnya.
Dengan program 100 hari kerja yang menyeluruh dan penuh inovasi ini, Ayahwa menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan Aceh Utara yang lebih maju, bersih, dan sejahtera. Semua langkah strategis yang dicanangkan tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi juga mencerminkan kepemimpinan yang visioner dan responsif.[]