Nasional

BPKS-BPMA Ingin Jadikan Sabang Pusat Logistik Migas

SABANG- Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang (BPKS) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), terus berupaya menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai pusat logistik atau Supply Base Management. Dengan demikian tentunya akan mendukung operasional industri minyak dan gas bumi (Migas) di perairan lepas pantai Sabang.

Hal tersebut menjadi salah satu agenda utama dalam diskusi dalam pertemuan yang digelar BPKS bersama BPMA, di kantor BPMA Banda Aceh Kamis sore 6 Maret. Pertemuan ini juga dalam rangka mempererat kerja sama dan membahas hal-hal strategis.

Kepala BPKS Iskandar Zulkarnaen menegaskan kesiapan BPKS, dalam mendukung transformasi ini untuk masa depan Aceh yang gemiliang. Pihaknya juga optimis menjadikan kedua lembaga ini menjadi lokomotif Ekonomi Aceh dan Nasional.

“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur serta fasilitas pendukung di Pelabuhan Sabang agar memenuhi standar industri migas. Kolaborasi ini bukan hanya menguntungkan sektor energi, tetapi juga akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Sabang dan Aceh secara keseluruhan,” ucap Iskandar, Jumat (7/3/2025).

Pertemuan BPKS dan BPMA, Dalam mendorong Pelabuhan Sabang sebagai pusat logistik atau Supply Base Management. Foto: Humas BPKS

Pada pertemuan itu, Kepala BPMA Nasri Djalan menegaskan, dukungannya terhadap rencana pengembangan Pelabuhan Sabang sebagai shorebase. Langkah ini diyakini akan meningkatkan efisiensi rantai pasok serta memperkuat peran Sabang sebagai shorebase utama bagi industri energi di Aceh.

“Kami melihat potensi besar Sabang dalam mendukung industri migas. Ke depan, kami akan mendorong agar Sabang menjadi pusat logistik yang strategis dan berdaya saing tinggi,” ujar Nasri.

Katanya, dengan adanya sinergi antara BPKS dan BPMA, Sabang diharapkan dapat berkembang menjadi hub logistik energi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Selain sebagai ajang silaturahmi, pertemuan itu juga membahas keberlanjutan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah berakhir pada 2024.

SUMBER:RRI.CO.ID

FL

Recent Posts

Warga Aceh Tengah Tempuh 4 Hari Perjalanan ke Gunung Salak, Polres Lhokseumawe Evakuasi dan Salurkan Bantuan

Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…

5 jam ago

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

7 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

1 hari ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

1 hari ago