Aceh Utara – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara melakukan fogging atau pengasapan di Gampong Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, setelah ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Kegiatan ini dilakukan oleh Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Utara dan dihadiri langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., didampingi Sekretaris Dinas Sofyan, SKM., MKM., serta Kepala Puskesmas Muara Batu, dr. Fauzah, MKM.
Jalaluddin mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Puskesmas Muara Batu, terdapat empat kasus DBD yang telah terkonfirmasi melalui hasil laboratorium rumah sakit. Dua kasus ditemukan di Gampong Cot Seurani, sementara dua lainnya berada di Gampong Pante Gurah.
Kepala Puskesmas Muara Batu, dr. Fauzah, MKM menjelaskan bahwa pasien DBD umumnya mengalami demam tinggi, munculnya bintik merah di kulit, serta kondisi kesehatan yang naik-turun akibat penurunan trombosit.
Salah satu pasien bahkan tercatat memiliki kadar trombosit hanya 19 yang tergolong sangat rendah dan berisiko tinggi.
“Puskesmas Muara Batu terus berupaya menyosialisasikan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Jentik nyamuk biasanya berkembang di air tergenang seperti di kaleng bekas, wadah dispenser, atau tempat lain yang luput dari perhatian masyarakat,” ujar dr. Fauzah.
Tim surveilans Puskesmas Muara Batu yang turun ke lapangan menemukan jentik nyamuk di beberapa titik di Gampong Cot Seurani, termasuk dalam ban bekas dan wadah fiber ikan yang berada di sekitar rumah pasien.
Berdasarkan temuan tersebut, tim Dinkes Aceh Utara segera melakukan fogging di area dengan radius 100 meter dari titik kasus yang terkonfirmasi.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Aceh Utara, dr. Ferry, menegaskan bahwa fogging hanya dilakukan berdasarkan hasil surveilans lapangan dan bukti keberadaan jentik nyamuk di sekitar lokasi pasien.
“Sebelum tim Dinkes turun untuk fogging, surveilans Puskesmas terlebih dahulu memastikan adanya jentik nyamuk dan hasil lab yang mendukung. Ini penting agar fogging dilakukan secara efektif,” jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk lebih aktif dalam mencegah penyebaran DBD dengan menerapkan pola hidup bersih dan melakukan gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Langkah tambahan seperti menabur larvasida di tempat penampungan air dan menggunakan kelambu saat tidur juga dianjurkan untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
Dinas Kesehatan Aceh Utara terus mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah kasus DBD yang lebih luas.
Jika mengalami gejala demam tinggi, bintik merah, atau penurunan trombosit, masyarakat diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.(*)