Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menyebut pemblokiran rekening bank menjadi langkah utama dalam pemberantasan judi online (judol). Untuk itu ia mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sebab dijelaskan, bahwa pemberantasan judol melalui penutupan akses tidak memberikan efek yang jera. Ia menilai dengan di blokirnya rekening bank yang berkaitan dengan aktivitas judol, akan lebih memberikan efek jeranya.
“Konten bisa dibuat ulang dengan mudah. Tapi rekening sulit dibuka kembali setelah diblokir,” ucapnya usai pertemuan dengan Dewan Ekonomi Nasional dan PPATK, Jakarta, Rabu (30/07/2025).
Ia mengungkapkan bahwa pemberantasan judol melalui penutupan akses terus dilakukan Kemkomdigi. Dikatakannya, Kemkomdigi telah memblokir 1,7 juta situs judol hingga 28 Juli 2025.
Namun ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak serta-merta memberikan efek jera terhadap pengguna judi online. Ia mengatakan hingga kini, aktivitas judol masih banyak terjadi di tengah masyarakat.
“Data konten-konten negatif ini kami dapatkan dari aduan masyarakat. Dan sistem crawling kami,” ujarnya.
Sumber : https://www.rri.co.id/
Aceh Utara - Langkahan seperti terputus dari dunia luar. Air bah yang meluap dari sungai-sungai…
Aceh Utara – Kepedulian keluarga besar Polres Lhokseumawe terhadap korban banjir bandang kembali ditunjukkan melalui…
Lhokseumawe – Sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang terdampak banjir, Polres Lhokseumawe melalui Klinik Pratama…
Aceh Utara – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Jenderal TNI (Purn) Djamari…
Di lereng Gunung Marapi, hidup selalu punya caranya sendiri untuk berbisik. Kadang lembut seperti desir…
Aceh Utara – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir, Polres Lhokseumawe menggelar kegiatan…