Ketua Tim Bidang Penindakan BBPOM Banda Aceh, Darwin Syah Putra mengungkapkan pengawasan tersebut berfokus pada sarana produksi, distribusi hingga pengecer produk pangan. Adapun dari hasil pengawasan ditemukan 130 kemasan produk pangan local, yang tidak sesuai ketentuan disebabkan tidak memperpanjang izin edar dan produk kadaluarsa.
“Seharusnya izin diperpanjang, apakah ini kealpaan produsen sehingga masih diperjualbelikan. Jadi temuan-temuan itu kami amankan, umumnya pangan local yang merupakan produksi rumah tangga,” jelasnya kepada RRI, Kamis (6/3/2025).
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Syukriah menegaskan terus menggiatkan pemantauan dan edukasi kepada pelaku usaha maupun masyarakat, untuk memperhatikan keamanan dan keseimbangan gizi dari setiap produk pangan.
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh memastikan, setiap ada temuan yang dicurigai mengandung zat berbahaya, secara cepat berkoordinasi dengan lintas sektor untuk pengujian ke laboratorium hingga penindakan hukum.
SUMBER:RRI.CO.ID
Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…
Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…
LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…
ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…
ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…
Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…