Jakarta – Proyek Tol Trans Sumatera masih berlangsung. Bagaimana nasibnya setelah Joko Widodo tak lagi menjabat Presiden alias ada pemimpin baru?
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menilai sebuah proyek diputuskan untuk dibangun karena melihat kebutuhannya. Menurut Herry pembangunan Tol Trans Sumatera bermanfaat bagi masyarakat.
“Kalau menurut saya itu untuk kepentingan masyarakat, kepentingan ekonomi, mestinya akan dilanjutkan,” kata Herry, ditemui di Kantor di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Menurutnya manfaat yang paling terasa dari keberadaan proyek ini ialah pemangkasan waktu tempuh. Hal ini juga terlihat dengan keberadaan Tol Trans Jawa.
“Bandingin dengan dulu sebelum ada tol kan terasa tuh. Harusnya dengan jarak 100 km kurang lebih 1 jam. Kalau 400 km ya 4 jam. Kalau bawa makanan ya keburu busuk,” tuturnya.
Adapun pemerintah membagi pelaksanaan pembangunan proyek JTTS ini dalam dua tahap. Tahapan pertamanya yang tengah berlangsung saat ini hingga 2024. Pemerintah pun terus mengebut penyelesaiannya hingga sebelum masa purna jabatan Jokowi.
“JTTS ini kan proses. Ya yang sudah dimulai bagus, ya tentu harus terus dilanjutkan. Di dalam Perpres memang disebutkan sampai 2024 ini kita mulai sampai Jambi. Nah ini lagi kita proses dari Betung ke Jambi. Nah tentu habis ini kita lanjutkan lagi dari Betung dan seterusnya,” jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya ambisi besar untuk Pulau Sumatera. Jokowi memaparkan pemerintah ingin membangun kurang lebih 2.800 kilometer jalan tol di Pulau Sumatera dalam proyek Jaringan JTTS. Untuk koridor utamanya saja, Jokowi memaparkan jalan tol yang akan dibangun sepanjang 1.800 kilometer.
“Di Pulau Sumatera ini akan kita bangun kurang lebih 2.800 km jalan tol, untuk backbone nya sendiri koridor utamanya kurang lebih 1.800 km. Dan kita harapkan dengan pembangunan ini ada kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing kita menjadi semakin baik,” ungkap Jokowi saat meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih, Kamis (26/10/2023).
Sejauh ini sudah banyak jalan tol Trans Sumatera yang tersambung dan manfaatnya sudah banyak dirasakan masyarakat. Menurut cerita yang dia dapatkan secara langsung, banyak masyarakat yang mengaku sangat terbantu dengan jalan tol Trans Sumatera. Misalnya saja untuk bepergian dari Palembang ke Lampung yang tadinya memakan waktu hingga 12 jam, kini cuma butuh 3,5 jam paling lama.
Di kesempatan berbeda, PT Hutama Karya (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan pemerintah membangun JTTS mengatakan telah menyelesaikan dan mengoperasikan jalan tol mencapai 928 kilometer. Targetnya, JTTS tahap I selesai pada Juni 2024 dengan panjang 1.100 kilometer. Daftar tol yang sudah beroperasi Medan-Binjai, Pekanbaru-Dumai, Palembang-Indralaya, TB Besar-Kayu Agung, Bakauheni-TB Besar, TB Penanjung-Bengkulu.
Kemudian yang belum beroperasi dan masih tahap konstruksi di antaranya Binjai-Langsa sepanjang 58 km konstruksinya 80%, Tol Sigli – Banda Aceh (74 km), progresnya sudah 83%, lalu Tol Kisaran-Indrapura konstruksi 90%. Kemudian, Kuala Tanjung-TB Tinggi Siantar 93 km konstruksi 87%, Pekanbaru-Koto Kampar 64 km 87%, Sicincin-Padang 37 km 35%, dan SP Indralaya Enim 65 km konstruksi 100%.