YERUSSALEM – Eskalasi kekerasan terbaru di wilayah Israel-Palestina telah menyebabkan dampak yang menghancurkan. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina yang dirilis pada Sabtu waktu setempat, setidaknya 2.269 warga Palestina telah kehilangan nyawa dan 9.814 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.215 orang tewas di Gaza, sementara 8.714 orang mengalami luka-luka. Di Tepi Barat, tercatat 54 orang meninggal dan 1.100 lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, serangan udara Israel di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir telah menewaskan setidaknya 324 warga Palestina dan melukai 1.000 orang lainnya. Dalam statistik tersebut, termasuk sedikitnya 126 anak-anak dan 88 wanita yang menjadi korban.
Eskalasi kekerasan ini dipicu oleh serangan mendadak yang dilancarkan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, akhir pekan lalu, yang menyebabkan lebih dari 1.300 orang tewas. Militer Israel, IDF, telah memberikan indikasi bahwa mereka bersiap untuk menyerang Jalur Gaza.
IDF telah memobilisasi pasukan dan peralatan militer di perbatasan Gaza, meskipun rencana pengepungan masih belum jelas. Tidak ada jangka waktu yang pasti untuk serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hanya beberapa jam setelah batas waktu evakuasi di Gaza utara berakhir, memaksa ratusan ribu warga sipil untuk mengungsi ke selatan tanpa akses makanan atau tempat berlindung.[]