Lhokseumawe – Ratusan mahasiswa duduk dengan antusias, menyimak setiap paparan dari para narasumber dalam kegiatan Global HSSE Day 2025 With The Young Generation in Aceh. Sorot mata para peserta semakin serius saat Kapolres Lhokseumawe AKBP Dr. Ahzan, S.H., S.I.K., M.S.M., M.H. naik ke panggung untuk membawakan materi bertema bahaya narkoba dan tantangan digital di era modern yang berlangsung di gedung Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Kota Lhokseumawe, Rabu (12/11/2025) pagi.

Kegiatan yang mengusung tema “Healthy Living, Drug-Free Future: Your Path to Career Success!” ini diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lhokseumawe bekerja sama dengan SKK Migas dan Mubadala Energy. Rangkaian acara dimulai sejak pagi dengan Sports Day/Fun Walk, penampilan tarian Ranup Lampuan oleh UKM Sanggar Seni PNL, pembukaan oleh Ir. Muhammad Hatta, S.S.T., M.T., pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Usman, S.T., M.Eng., Ph.D., serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Aceh.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Direktur PNL Ir. Rizal Syahyadi, S.T., M.Eng.Sc., IPM., ASEAN Eng., APEC Eng., yang menekankan pentingnya penerapan nilai-nilai HSSE dalam kehidupan mahasiswa, diikuti oleh perwakilan SKK Migas Dwika Fiqri Syuhada.
Puncak kegiatan diisi dengan Talkshow HSSE Day yang menghadirkan empat narasumber utama, yakni dr. Shani Qistina Fuad dari Medika Plaza yang membahas aspek kesehatan (Medical Check Up), Febri Ramdha Miza (Nutritionist) yang menjelaskan pentingnya gizi seimbang, AKBP Dr. Ahzan dari Polres Lhokseumawe yang memaparkan bahaya penyalahgunaan narkoba dari aspek hukum, serta Palaksa Lanal Lhokseumawe Letkol Laut (H) R. Johan Edi Syahputra yang menyoroti peran TNI AL dalam pengamanan laut dari ancaman penyelundupan narkotika.
Dalam paparannya, Kapolres Lhokseumawe menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkoba saat ini sudah berkembang pesat seiring kemajuan teknologi. “Sekarang pola peredaran narkoba sudah berubah. Penjual dan pembeli tidak harus bertemu langsung. Transaksi bisa dilakukan secara online,” ujarnya di hadapan peserta.
Beliau menambahkan, para kartel narkoba kini memanfaatkan kemajuan sistem keuangan digital untuk menyamarkan transaksi. “Pembayaran sekarang sudah berkembang, ada yang menggunakan Indodax, bitcoin, dan berbagai jenis mata uang kripto lainnya. Artinya, para kartel ini telah memanfaatkan teknologi finansial modern yang sulit dilacak secara konvensional. Ini menjadi tantangan baru bagi aparat penegak hukum,” jelas AKBP Ahzan.
Kapolres juga menegaskan, Polri tidak hanya fokus pada penangkapan pengguna dan pengedar, namun juga menelusuri tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terkait jaringan narkotika. “Jika pelaku lolos dari jerat penyalahgunaan, maka fokus kita bergeser ke TPPU-nya. Tujuannya agar jaringan finansial para bandar bisa diputus,” tegasnya.
Selain aspek hukum, AKBP Ahzan mengajak seluruh pihak untuk memperkuat peran sosial dan moral dalam pencegahan narkoba. “Kami menitipkan pesan kepada para ulama, tokoh masyarakat, dan dunia pendidikan untuk bersama-sama memperbaiki akhlak generasi muda. Karena di hulu kami menegakkan hukum, tapi di hilir kita semua harus membina moral,” tambahnya.
Kapolres juga menjelaskan bahwa Polres Lhokseumawe secara rutin melakukan pemusnahan barang bukti narkotika setiap minggu secara terbuka, dengan melibatkan berbagai instansi terkait. “Semua barang bukti hasil ungkap kasus kami musnahkan secara transparan. Ini bentuk komitmen kami dalam pemberantasan narkoba,” katanya.
Ia turut menyinggung kondisi geografis Aceh yang rawan terhadap penyelundupan narkoba. “Aceh berada di tepi Samudra Hindia, berdekatan dengan kawasan Timur Tengah termasuk India, Iran, serta Selat Malaka yang terhubung dengan Thailand, Laos dan kamboja. Letak strategis ini membuat Aceh rawan menjadi jalur masuk narkoba melalui laut. Karena itu, diperlukan sinergi dan kewaspadaan bersama,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur PNL Ir. Rizal Syahyadi menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Lhokseumawe atas kontribusinya dalam kegiatan tersebut. “Materi yang disampaikan sangat penting untuk membangun kesadaran mahasiswa terhadap bahaya narkoba dan dinamika ancaman di era digital. Kami berharap sinergi antara dunia pendidikan, aparat penegak hukum, dan industri terus terjalin demi menciptakan generasi muda Aceh yang sehat, berintegritas, dan bebas narkoba,” ujarnya.
Acara Global HSSE Day 2025 diakhiri dengan pembukaan Health Booth oleh Medika Plaza – Mubadala Energy yang menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi peserta, serta dilanjutkan dengan sesi istirahat dan makan siang bersama (ishoma).







