YOGYAKARTA-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, memastikan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan terkait angkutan Lebaran 2025. Fokus persiapan meliputi pengaturan lalu lintas dan koordinasi teknis dengan pihak terkait, menunggu keputusan final dari pemerintah pusat dan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah).
Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, di Ruang Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (12/3/2025) pagi. Sri Sultan menjelaskan, koordinasi terkait angkutan Lebaran telah dilakukan secara matang.
Sultan juga mengajak Menteri Perhubungan untuk melihat sistem pemantauan traffic dan pengawasan keamanan berbasis sistem kota cerdas (Smart City) di Back Office Smart Province, Unit IX Lantai 3, Gedung Biro Umum dan Protokol, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
“Angkutan seperti biasa sudah kita koordinasikan, makanya beliau (Menteri Perhubungan) tadi juga saya minta untuk melihat Jogja Smart Province. Dengan harapan untuk beliau meyakini bahwa kita pun setiap hari besar itu harus berbuat sesuatu untuk mengamankan seluruh keluarga masyarakat yang keluar-masuk di Jogja,” ujar Sultan.
Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi menyampaikan informasi berdasarkan survei Kementerian Perhubungan termasuk hal-hal yang perlu diantisipasi terkait arus mudik dan liburan. (Foto: RRI/Wulan Yulianita)
Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi menyatakan kunjungannya ke Jogja bertujuan untuk silaturahmi dan koordinasi persiapan angkutan Lebaran 2025. Ia menyampaikan informasi berdasarkan survei Kementerian Perhubungan termasuk hal-hal yang perlu diantisipasi terkait arus mudik dan liburan.
Dudy juga membahas mengenai penyelenggaraan dan operasional transportasi di DIY.
“Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, diperkirakan 146 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran, itu terdiri dari yang merayakan Idulfitri dan juga yang melakukan perjalanan dalam kaitan dengan liburan. Sebanyak 66% perjalanan terkait Lebaran, sementara 20 persen lainnya untuk liburan,” ucap Menteri Dudy.
Dudy juga mengapresiasi sistem Jogja Smart City, yang dinilainya sebagai pusat informasi canggih.
“Sistem ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat wilayah Yogyakarta khususnya, maupun wilayah lain yang ingin memiliki Smart City seperti yang dimiliki oleh Yogyakarta,” ujarnya.
Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 21 Maret 2025. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan maupun yang masih dirancang, harapannya dapat mendistribusikan arus perjalanan secara merata dan menghindari penumpukan.
Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran Kementerian Perhubungan, termasuk Plt Dirjen Perhubungan Darat Ahmad Yani, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Lukman F Laisa. Turut hadir mendampingi Sri Sultan, Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono beserta jajaran dan Kapolda DIY Irjen. PolIsi Suwondo Nainggolan.
SUMBER:RRI.CO.ID