JAKARTA-..Pemerintah akan menerapkan skema pembelajaran Ramadan dengan libur di awal dan akhir. Serta masuk di tengah bulan.
“Libur ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan. Tentu yang bermanfaat bagi siswa,” kata Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Nyayu Khodijah dalam wawancara bersama PRO3 RRI, Jumat (28/2/2025).
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara pendidikan dan peningkatan nilai spiritual siswa. Begitu juga dengan pemerintah yang mengharapkan keduanya berjalan dengan beriringan.
Ia menjelaskan, beberapa orang tua khawatir anak-anak menghabiskan waktu dengan gadget selama liburan. Oleh karena itu, sekolah diberikan kebebasan dalam menerapkan tugas dan aktivitas keagamaan.
Ia menekankan, meskipun ada libur, pembelajaran agama tetap berlangsung dengan pengawasan sekolah dan Kementerian Agama. Evaluasi dilakukan untuk memastikan kebijakan ini diterapkan secara optimal.
“Untuk yang beragama selain Islam, diajarkan melaksanakan kegiatan keagamaan. Sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, ” ucapnya.
Sementara itu, selain sekolah, pesantren memiliki kebijakan yang beragam, ada yang libur penuh, adapun fokus pada pembinaan keagamaan. Setiap lembaga pendidikan menyesuaikan aturan sesuai dengan tradisi dan kebutuhan masing-masing.
Orang tua diimbau mengawasi anak agar tetap menjalankan tugas sekolah dan mengikuti kegiatan positif. Diharapkan kebijakan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh siswa.
SUMBER:RRI.CO.ID