ACEH UTARA – Pesantren di Aceh Utara, sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang mendidik para santri, kini mengalami perubahan signifikan dalam upaya meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dalam menghadapi ajaran baru, PHBS tidak hanya dipandang sebagai kewajiban sosial, tetapi juga sebagai bagian integral dari pengembangan spiritualitas dan karakter para santri. Pemimpin pesantren bersama dengan tokoh agama dan pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat implementasi PHBS sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di pesantren.
Kepada awak media, senin (22/7/2024) pagi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM melalui Kabid Kesmas Samsul Bahri, SKM, MKM mengatakan, salah satu inisiatif utama dalam peningkatan PHBS di pesantren Aceh Utara adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam dalam praktik kebersihan dan kesehatan.
Para santri, sebut Samsul, diajarkan untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar sesuai dengan tuntunan dalam agama, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah makan, menjaga kebersihan tempat tinggal, dan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik santri, tetapi juga pada pembentukan karakter moral dan spiritual mereka.
Selain itu, kata Samsul, Pendidikan PHBS di pesantren Aceh Utara tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga diterapkan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Santri-satria dibimbing untuk menjadi teladan dalam menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat di sekitar pesantren.
Selain itu, tambah Samsul, pesantren di Aceh Utara juga mengadopsi pendekatan komprehensif dalam upaya peningkatan PHBS, termasuk dalam pengelolaan kebersihan lingkungan sekitar pesantren. Program pengelolaan sampah, penggunaan air bersih yang efisien, dan sanitasi yang baik menjadi fokus dalam menjaga lingkungan pesantren tetap bersih dan sehat.
Dengan melibatkan santri dalam kegiatan-kegiatan ini, pesantren tidak hanya mengajarkan kebersihan secara fisik, tetapi juga kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan, ungkapnya.
Di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial, pesantren di Aceh Utara tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam upaya peningkatan PHBS. Mereka memadukan nilai-nilai agama Islam dengan kearifan lokal Aceh untuk menciptakan pendekatan yang holistik dalam mendidik santri. Dengan demikian, pesantren di Aceh Utara tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi lembaga yang berperan aktif dalam membangun kesadaran dan praktek PHBS yang berkelanjutan di komunitas mereka, pungkasnya.(adv)