Aceh Utara – Video seorang wanita di Aceh Utara yang curhat tentang makanan untuk mencegah stunting di posyandu cuma jajanan seharga Rp 500-an viral di media sosial.
Wanita yang mengaku bernama Yulia itu menyebut jajanan diberikan Posyandu sebagai bentuk pencegahan stunting pada anak.
Dilihat detikSumut, Jumat (25/8/2023), video itu direkam di dalam sebuah ruangan. Dia ikut memperlihatkan beberapa jajanan milik adiknya yang diberikan Posyandu.
“Gimana stunting mau dicegah kalau makanan dari Posyandu kayak gini. Ada nilai gizinya? Menambah berat badan?” kata Yulia diawal video.
Dia mengaku berasal dari Desa Matang Panyang, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Menurutnya, beberapa jajanan yang diberikan seharga Rp 500-an seperti wafer dan beberapa jenis jajanan lainnya.
“Ini masih ada dua lagi snack Rp 500-an itu sudah duluan dimakan sama adek. Kayak wafer Rp 500-an,” jelasnya.
Dia menyebutkan, jajanan yang diberikan posyandu tersebut dinilai tak bergizi dan sanggup dibelikan orang tua pada anak-anaknya. Dia menyayangkan makanan yang disediakan untuk mencegah stunting tersebut.
“Gak ada mensupport sesuai dengan tujuan posyandu,” ujar Yulia.
Camat Paya Bakong, Syahrul Nizam, membenarkan kondisi di desa tersebut sesuai dengan pengakuan Yulia. Dia mengaku sudah memerintahkan kepala desa agar ke depan memberikan makanan lebih bergizi meski harganya murah seperti telur, jagung dan lainnya.
“Menurut pengakuan kepala desa untuk tahun ini desa fokus membangun pipa jaringan air yang memang juga berkaitan dengan dengan penurunan stunting sehingga dana menjadi berkurang dalam hal pemberian makanan,” kata Syahrul saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (25/8/2023).
Syahrul menyebutkan, makanan tersebut diberikan sebulan sekali saat kegiatan Posyandu. Anggarannya bersumber dari dana desa namun saat ini jumlahnya terbatas.
“Namun apapun alasannya kepala desa berjanji untuk memperhatikan pemberian makanan lebih bergizi ke depan,” sebut Syahrul.[]