Lhokseumawe – Universitas Malikussaleh melalui Jurusan Politik dan Komunikasi, khususnya Program Studi Ilmu Politik, menggelar Lokakarya Kurikulum pada Selasa (15/10) secara hybrid. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya evaluasi dan pengembangan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dinamika sosial-politik, serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Kegiatan ini menghadirkan Dr. Iding Rosyidin, M.Si, Ketua Asosiasi Program Studi Ilmu Politik (Apsipol) Indonesia, sebagai pembicara utama. Dr. Iding Rosyidin dalam paparannya menekankan pentingnya pembaruan kurikulum yang selaras dengan perubahan zaman. Menurutnya, kurikulum harus mampu membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan global, termasuk tantangan di ranah politik lokal maupun nasional.
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Politik dan Komunikasi, Bobby Rahman, menyoroti peran krusial kurikulum dalam menyiapkan lulusan yang kompetitif. “Peninjauan kurikulum merupakan bagian dari proses kampus menjawab tantangan pasar dan kebutuhan keilmuan di masyarakat. Kampus tidak boleh statis, dia harus dinamis dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, namun tetap mengedepankan aspek keilmuan,” ungkap Bobby Rahman. Ia menekankan bahwa proses ini harus mempertimbangkan aspek keilmuan yang mendalam, sekaligus responsif terhadap kebutuhan pasar kerja yang semakin kompetitif.
Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Bidang Umum dan Keuangan Dr. Anismar, yang hadir membuka acara, turut memberikan perspektif terkait pentingnya kurikulum yang adaptif. Menurutnya, semakin banyak lapangan pekerjaan yang diisi oleh lulusan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Hal ini menandakan bahwa persaingan di dunia kerja semakin terbuka untuk berbagai latar belakang keilmuan. “Ini adalah bukti bahwa persaingan semakin ketat. Oleh karena itu, kurikulum Ilmu Politik harus mampu menarik minat calon mahasiswa serta memberikan nilai tambah yang membuat lulusan kita siap menghadapi berbagai kemungkinan karier di masa depan,” tegasnya.
Lokakarya ini tak hanya dihadiri oleh akademisi, mahasiswa dan alumni, namun juga melibatkan berbagai stakeholder penting dari wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Di antara tamu yang hadir adalah Ketua DPRK Lhokseumawe, perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, perwakilan partai politik, serta Komandan Kodim 0103/Aceh Utara yang diwakili oleh Danramil. Selain itu, turut hadir juga perwakilan dari Bawaslu Kota Lhokseumawe, Panwaslih Kota Lhokseumawe, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan berbagai pihak lainnya yang memiliki kepentingan dalam pengembangan pendidikan politik di daerah tersebut.
Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Ketua DPRK Lhokseumawe menekankan pentingnya sinergi antara teori dan praktik. Ia menegaskan bahwa mahasiswa Ilmu Politik perlu aktif terjun ke dalam dunia politik praktis agar dapat memahami lebih dalam konteks politik di lapangan. “Pemahaman teoretis yang kuat sangat penting, namun tanpa keterlibatan langsung dalam politik praktis, sulit bagi mahasiswa untuk memahami kompleksitas dunia politik. Mereka harus berani terjun, agar kelak menjadi lulusan yang mampu berkontribusi di masyarakat dengan kompetensi yang mumpuni,” paparnya.
Kegiatan ini juga membahas berbagai isu krusial dalam pengembangan kurikulum, termasuk integrasi antara teori politik yang diajarkan di kampus dengan kebutuhan di lapangan. Peserta semiloka, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, serta para pemangku kepentingan, turut memberikan masukan terkait aspek-aspek yang perlu diperkuat dalam kurikulum Ilmu Politik di Universitas Malikussaleh.
Lokakarya Kurikulum ini diharapkan akan menjadi langkah awal untuk perbaikan menyeluruh terhadap kurikulum yang digunakan. Tujuannya tidak hanya untuk mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga lulusan yang mampu berpikir kritis dan solutif dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia politik dan sosial. Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Malikussaleh untuk terus berinovasi dan menjadi institusi pendidikan yang adaptif serta mampu melahirkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
Dengan adanya peninjauan dan pengembangan kurikulum ini, Program Studi Ilmu Politik Universitas Malikussaleh diharapkan semakin siap untuk menghadapi tantangan global, sekaligus berperan aktif dalam mencetak pemimpin-pemimpin politik yang mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah dan negara.