Nasional

UNP Tawarkan Bantuan Merealisasikan Sekolah Rakyat di Sumbar

Padang: Universitas Negeri Padang (UNP) berkomitmen mendukung konsep program sekolah rakyat yang dilaksanakan Kementerian Sosial. Hal itu diungkapkan Rektor UNP, Krismadinata saat membuka diskusi terpumpun tentang program sekolah rakyat di Ruang Senat UNP, Senin (28/4/2025).

Krismadinata mengatakan, UNP menjadi kampus tertua yang telah berpengalaman dalam mendidik dan melahirkan guru. Pengalaman ini menjadi modal kuat untuk mendukung penguatan pengajar di sekolah rakyat. Kemudian, UNP juga memiliki aset, sarana dan prasarana hampir di seluruh daerah di Sumatera Barat yang bisa digunakan untuk sekolah rakyat jika daerah belum memiliki gedung dan lahan.

Menjawab usulan Rektor UNP, Menteri Sosial, Yusuf Saifullah merespons positif. Campur tangan UNP di tahap awal pelaksanaan sekolah rakyat sangat dibutuhkan, khususnya dalam pendampingan pengajar.

“Tahap awal UNP perlu mendampingi tenaga pengajar. Sementara untuk lokasi sekolah rakyat, kami manfaatkan balai besar milik Kementerian Sosial yang ada di daerah. Tapi jika ada sarana prasarana yang layak di UNP juga bisa diusulkan untuk digunakan. Namun yang akan memverifikasi kelayakannya dari Kementerian Pendidikan Tinggi,” ujarnya.

Saifullah Yusuf yang karib disapa Gus Ipul menjelaskan, sekolah rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo untuk menjawab kemiskinan dan pendidikan. Langkah ini dilakukan untuk melepaskan masyarakat dari kemiskinan dan kesulitan mengakses pendidikan.

“Berdasar data 64 persen anak dari orang tua yang miskin akan tetap berada dalam kategori miskin di masa depan. Kemudian angka putus sekolah di tahun ajaran 2023/2024 mengalami peningkatan di seluruh jenjang. Kondisi inilah yang mendorong berdirinya sekolah rakyat,” ujarnya.

Apalagi, tambah Gus Ipul, 86,34 persen anak SMA sederajat di Indonesia, 33,21 persennya putus sekolah. Sekitar 730.703 siswa SMP dinyatakan lulus tapi tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Kemudian 76 persen keluarga mengakui anaknya putus sekolah karena persoalan ekonomi.

“Fakta dan data itu yang ditindaklanjuti dengan menghadirkan sekolah rakyat. Di Sumatera Barat, khususnya di Kota Padang sudah ada 50 calon siswa dari keluarga miskin ekstrem yang akan masuk di sekolah rakyat,” ucapnya.

Sumber:rri.co.id

NT

Recent Posts

Warga Aceh Tengah Tempuh 4 Hari Perjalanan ke Gunung Salak, Polres Lhokseumawe Evakuasi dan Salurkan Bantuan

Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…

22 jam ago

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

23 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

2 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

2 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

2 hari ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

2 hari ago