MALAKA-Seorang perempuan lanjut usia bernama Meliana Mako (60) warga Naibesi, Dusun Taesuni, Desa Kusa, Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka, tewas secara tragis setelah diduga dianiaya anak angkat sendiri, Sebastianus Asa (35), pada Jumat (21/3/2025) siang.
Kapolsek Malaka Timur, Nunis Moniz, mengungkapkan kronologis kejadian berdarah ini kepada rri.co.id, Sabtu (22/3/2025), atas arahan Kapolres Malaka, AKBP Riki Ganjar Gumilar, S.I.K., M.M.
Menurut IPDA Nunis, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.45 WITA. Saat itu korban sedang duduk bersama dua orang saksi, yakni Dominikus Saria (64) dan Elisabeth Niis (39) yang juga merupakan anak angkat korban, di bawah pohon depan rumah Elisabeth, tak jauh dari rumah korban.
Tiba-tiba, pelaku datang dan melemparkan batu ke arah sepeda motor yang terparkir di depan rumah. Karena ketakutan Dominikus dan Elisabeth langsung melarikan diri, sementara korban tetap berada di lokasi. Pelaku lalu di duga menyerang korban secara brutal menggunakan baru hingga meninggal dunia di tempat.
Teriakan korban sempat terdengar oleh saksi lain, Marselinus Nahak (49), yang berada di rumah tak jauh dari lokasi. Ia berusaha menolong, namun dihalangi dan di ancaman oleh pelaku dan adiknya, Raimundus Rae.
“Sambil mengancam Marselinus Nahak (salah satu saksi), dengan teriakan kau ini hari mati dan saksi berkata ada apa ini, dan pelaku hendak melempar batu ke arah saksi karena jarak pelaku dan saksi saling berhadapan,” kata Kapolsek Malaka Timur.
Marselinus berhasil menghindar dan merampas batu yang dipegang oleh pelaku dan mendorong pelaku sampai jatuh ke tanah. Namun datang adik pelaku memukul Marselinus, lalu keduanya secara bersama sama memukul Marselinus, beruntung Marselinus Nahak dapat menghindar.
Kemudian Marselinus berlari meninggalkan pelaku dan adiknya menuju SD Ninma di Dusun Taesuni untuk menelpon salah satu anggota Polsek Malaka Timur yang bernama Bripka Dominggus Taek guna melaporkan peristiwa tersebut.
Tiba di lokasi kejadian perkara (TKP) Pihak kepolisian langsung meringkus kedua pelaku dan mengamankan TKP. Korban yang sudah tidak bernyawa sempat dibawa ke Puskesmas Seon untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter pukul 16.00 Wita.
“Pelaku langsung kami amankan dan sudah dibawa ke polres Malaka guna utk di tindak lanjuti,” ujar Nunis Moniz.
Belum diketahui motif penganiayaan tersebut namun belakangan mencuat dugaan sementara kematian korban ada hubungan dengan harta kekayaan korban yang memiliki banyak peliharaan ternak sapi dan kerbau.
“Bahwa kisaran suara yang berkembang di TKP akibat dari kematian korban bahwa tentang harta kekayaannya korban karena korban memiliki banyak sapi dan kerbau,” ucap IPDA Nunis. (AS).
SUMBER:RRI.CO.ID
Malang : Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang mengalami peningkatan pada awal 2025.…
Yogyakarta: Pemda DIY menggelar Anugerah Prestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI dan Pekan Paralimpiade Nasional…
JAKARTA : Musibah kebakaran kembali terjadi di lokasi pemukiman padat penduduk, tepatnya di Jalan Dokter…
Banda Aceh: Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh telah menyiapkan ribuan armada angkutan umum untuk menghadapi lonjakan…
PEKANBARU - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Riau mempersiapkan skenario aspiratif untuk memastikan…
jakarta- Penyiagaan personel ini dilakukan untuk memastikan keamanan, ketertiban umum dan kentrentaman masyarakat di berbagai…