Lhokseumawe – Sayuti Abu Bakar, SH, MH, mulai mengambil langkah awal dalam merealisasikan programnya, “Broh Jeut Keu Peng”—konsep pengolahan sampah menjadi sumber ekonomi, meskipun ia belum dilantik sebagai Wali Kota Lhokseumawe.
Sebagai upaya awal, Sayuti mengirim tim ke Banyumas, Jawa Tengah, untuk mempelajari sistem pengelolaan sampah yang telah sukses diterapkan di daerah tersebut. Banyumas dikenal sebagai salah satu wilayah dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Komisi A DPRK Lhokseumawe, Sayed Fakhri. Menurutnya, persoalan sampah telah lama menjadi tantangan di Lhokseumawe, sehingga inisiatif Sayuti dinilai sebagai solusi yang tepat.
“Saya sangat yakin program ini akan mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Lhokseumawe. Ini adalah langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ujar Sayed Fakhri pada Selasa (28/1/2025).
Ia juga mengapresiasi komitmen Sayuti yang sudah mulai bekerja untuk kepentingan kota meskipun belum dilantik. “Mengirim tim ke Banyumas untuk belajar langsung merupakan keputusan yang tepat. Kami dari DPRK sangat mengapresiasi upaya ini,” tambahnya.
Banyumas memiliki sistem pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat, salah satunya melalui aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong). Sampah yang dikumpulkan warga dipilah dan diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, seperti paving block, atap, pupuk kompos, dan biji plastik.
Tim yang dikirim oleh Sayuti terdiri dari Ketua Relawan Sayuti Center Khaidir Abu Bakar, serta beberapa anggota lainnya, termasuk Sekjen Sekolah Sampah Nusantara, Titik Nuraini. Mereka tiba di Banyumas pada Jumat (24/1/2025) dan disambut langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyumas, Widodo Sugiri, ST.
Salah satu anggota tim, Habibi, menyampaikan bahwa mereka mempelajari berbagai inovasi pengolahan sampah, termasuk metode produksi bubur organik, pakan maggot, serta pemanfaatan sampah bernilai rendah menjadi RDF dan bahan konstruksi seperti paving block dan genteng.
“Kami juga berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup Banyumas terkait lahan, mesin operasional, dan keterlibatan masyarakat dalam sistem ini. Pengelolaan sampah di Banyumas tidak hanya menciptakan lingkungan bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi, sesuai dengan visi-misi Bapak Sayuti,” ujar Habibi.
Setelah kunjungan ini, hasil survei akan dilaporkan kepada Sayuti sebagai dasar untuk mengembangkan program serupa di Lhokseumawe. Dengan adanya rencana ini, diharapkan kota Lhokseumawe dapat menjadi lebih bersih, hijau, dan nyaman bagi masyarakat.[]
Jamal – ADV
Lhokseumawe – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Lhokseumawe menggelar rapat panitia musyawarah pada Rabu (5/2/2025)…
Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kejaksaan Agung (Kejagung), Kepolisian Republik…
ACEH TAMIANG - Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, S.H, M.H tinjau langsung lokasi pembangunan…
Singkil – Polsek Singkil, Polres Aceh Singkil berhasil mengamankan seorang pelaku tindak pidana pencurian…
Lumajang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus berupaya memastikan penyaluran gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas…
Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pharmacopoeia Commission for Indian Medicine & Homoeopathy (PCIM&H)…