IRAK – Perang melawan Israel kini meluas ke beberapa wilayah tak hanya dilakukan oleh Hamas, Pejuang Palestina saja. Setelah Hizbullah, Lebanon dan Houthi Yaman kini penyerangan juga datang dari Irak untuk menghancurkan Israel.
Setelah Hizbullah dari Lebanon dan Houthi dari Yaman kini perang musuh Israel bertambah lagi. Perang melawan Israel kini sudah menjadi lintas negara di teritorial. Hamas dan beberapa milisi lainnya menghadapi zionis Israel di Jalur Gaza.
Serangan terhadap Israel juga dilakukan oleh Hizbullah di Lebanon, di perbatasan utara yang menyerang sejumlah kota seperti Kirya Shmona dan bahkan lebih jauh, Tel Aviv.
Sedangkan di perbatasan Selatan, wilayah Israel macam kota pelabuhan Eilat dan bahkan Ashkelon mendapat gangguan serangan rudal dan drone dari milisi Ansarallah (Houthi) Yaman.
Meski beberapa laporan menyebut serangan Sanaa ke Israel itu digagalkan oleh negara tetangga lain yang merasa terancam oleh rudal dan drone tersebut macam Yordania dan Arab Saudi.
Terbaru, Kota Haifa Israel menjadi sasaran peluncuran rudal jelajah jarak jauh dari Perlawanan Islam di Irak.
Pada Senin (7/1/2023) kelompok milisi tersebut mengumumkan kalau dalam beberapa hari terakhir, mereka telah menargetkan sasaran penting di Haifa yang diduduki Israel.
Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Perlawanan Irak, operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal jelajah jarak jauh yang sudah di-upgrade, Rudal al-Arqab.
Lebih lanjut, Perlawanan Irak dalam pernyataannya menegaskan, penargetan tersebut dilakukan menghentikan agresi militer Israel di Gaza yang mereka anggap sebagai aksi genosida.
“Penargetan untuk mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua.”
Perlawanan juga menekankan kalau mereka “akan terus menyasar benteng-benteng musuh,” dan menjanjikan bahwa masih banyak lagi yang akan terjadi.
Operasi anti-AS Semakin Intensif
Sebelumnya pada Minggu, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan kalau pangkalan pasukan pendudukan Amerika Serikat (AS) di Qasrok, yang terletak di pedesaan Hasakah, timur laut Suriah, menjadi sasaran untuk kedua kalinya.
Operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan drone.
Perlawanan juga mengumumkan, dalam pernyataan terpisah, bahwa para pejuangnya menargetkan basis pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, juga dengan menggunakan drone.
“Terlebih lagi, mujahidin menargetkan pangkalan pendudukan AS “Ain al-Assad” di Irak barat dengan menggunakan drone,” tulis laporan Al-Mayadeen.
Direktur kantor Al Mayadeen di Bagdad mengatakan Perlawanan Islam di Irak mengintensifkan operasinya setelah berulang kali pelanggaran kedaulatan Irak oleh AS dan serangan militer yang menargetkan warga Irak di wilayah Irak.
China dan Korut Suplai Senjata ke Hamas
Dikabarkan amunisi yang dimiliki oleh Hamas dipasok oleh China dan Korea Utara.
Kabar pasokan senjata dan amuni ke Hamas dari China dan Korea Utara tersebut dilaporkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS).
Pihak NIS mengklaim bahwa mereka telah melakukan penyelidikan dan investigasi secara tertutup.
NIS juga menggunggah foto yang tampak jelas roket rudal yang digunakan tentara Hamas memiliki bentuk yang sama seperti granat berpeluncur roket F-7 yang diproduksi di Korea Utara.
Foto itu dirilis untuk mengonfirmasi adanya laporan Voice of America (VOA).
“NIS mengumpulkan bukti spesifik mengenai skala dan waktu pasokan senjata Korea Utara ke Hamas, dari bukti yang ada Ini adalah F-7 jenis roket fragmentasi berdaya ledak tinggi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan, melansir The Japan Times.
Penemuan serupa juga diungkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang mengklaim telah menemukan sejumlah senjata simpanan material buatan China di gudang senjata bawah tanah Hamas.
Adapun temuan itu diantaranya seperti selongsong peluru dan pembidik senapan untuk senapan serbu M16, peluncur granat otomatis, dan perangkat komunikasi.
Sumber tersebut bahkan mengatakan peralatan itu berada pada skala dan tingkat kecanggihan yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh Hamas.
“Ini adalah teknologi persenjataan dan komunikasi kelas atas, sesuatu yang tidak dimiliki Hamas sebelumnya,” kata seorang sumber intelijen Israel.
Amerika Takut Israel Lenyap
Amerika mengirim utusan untuk menyampaikan pesan ke Teheran untuk menyelesaikan masalah perang Palestina dan Israel.
Kabar ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari.
Pesan yang dikirim ke Teheran melalui delegasi Teluk untuk menyelesaikan masalah di seluruh kawasan dan bukan hanya solusi parsial terhadap perang.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan situs berita Al-Ahed, Akbari menyiratkan, bujukan AS ke Iran itu untuk tidak memperluas perang yang saat ini dipicu oleh aksi agresi militer Israel ke Gaza.
Memo mengutip wawancara tersebut mengulas, pesan AS ke Teheran ini mengindikasikan kalau Washington menilai Iran sebagai pihak sentral agar perang tidak berkobar di seluruh kawasan Timur Tengah.
Akbari menilai, pesan AS ini mengindikasikan kalau Israel mencapai titik di mana kekuatan mereka hanya dapat menghancurkan bagian terlemah dari apa yang mereka anggap sebagai musuh-musuh mereka. Itu termasuk pembunuhan tokoh-tokoh tertentu.
“Entitas Zionis telah mencapai tahap di mana mereka tidak dapat berbuat apa-apa selain membunuh perempuan dan anak-anak, menghancurkan rumah-rumah di atas kepala penghuninya, dan menghancurkan rumah-rumah penduduknya. melakukan pemboman teroris, dan membunuh tokoh perlawanan,” kata Akbari dalam wawancara tersebut.
Akbari menambahkan, pemboman yang menargetkan orang-orang yang memperingati empat tahun kematian Jenderal Qassem Soleimani di kota Kerman, Iran pekan lalu adalah reaksi akibat kelemahan Israel.
“Mereka membunuh dan mengebom di satu sisi, dan di sisi lain, mereka mengirim delegasi ke Iran dan kelompok perlawanan di Lebanon, Irak, Palestina, Suriah, dan Yaman,” kata dia.
“Amerika juga takut perluasan perang ini dapat menyebabkan entitas ini (Israel) terhapus dari keberadaannya,” tambahnya.
“Amerika dan entitas Zionis takut akan tanggapan Iran karena mereka tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah bukti kelemahan mereka,” kata Akbari
Hosseini menambahkan, AS dan Israel menyadari kalau setiap aksi teroris yang mereka rencanakan dan lakukan sejauh ini akan diikuti dengan tanggapan yang kuat dan tegas dari Iran.
“Sepuluh hari yang lalu, kami menerima pesan dari salah satu negara Teluk yang mengirimkan delegasinya ke Iran membawa pesan dari Amerika untuk menyelesaikan masalah di seluruh kawasan dan tidak hanya menyelesaikan sebagian konflik. ”
Memo melaporkan, meskipun Akbari tidak memberikan rincian pesan dari delegasi Teluk utusan AS tersebut, ia mengatakan, perlawanan terhadap hegemoni AS dan sekutunya, khususnya Israel, melemah.
“Umat Islam dan semua orang bebas di dunia berupaya untuk membebaskan Yerusalem, terutama karena poros perlawanan saat ini lebih kuat dibandingkan masa lalu, dan peran entitas Zionis lebih lemah dibandingkan masa lalu.”[]
Tribunnewscom
Redelong - Dalam rangka Operasi Antik Seulawah 2025, Sat Resnarkoba Polres Bener Meriah yang dipimpin…
Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyatakan kesiapan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang…
Beranda Nasional Politik & Hukum Menteri Imipas: Informasi dari RRT soal Pungli Jadi Momentum untuk…
Langsa – Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polres Langsa mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat…
Takengon - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tengah, Polda Aceh, melalui Satlantas, lakukan pengawalan dan pengamanan…
Tapaktuan - Satlantas Polres Aceh Selatan Polda Aceh kembali melaksanakan kegiatan Polisi Saweu Sikula dengan…