Daerah

Nasir Djamil Kecam Tindakan Gubernur Bobby Terkait Penyetopan Truk Berpelat Aceh

BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dapil Aceh, Nasir Djamil, melontarkan kecaman keras terhadap tindakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dan rombongannya yang diduga melakukan razia dan menghentikan paksa truk berpelat nomor Aceh (BL) di Kabupaten Langkat

Aksi tersebut, yang viral melalui video, menunjukkan Bobby menyarankan pengemudi untuk segera mengurus perpindahan pelat nomor dari BL ke BK (Sumut) demi memastikan pajak kendaraan masuk ke kas daerah Sumut.

Nasir Djamil menilai kebijakan Gubernur Sumut ini sebagai tindakan yang berpotensi serius mengganggu keamanan dan merusak keharmonisan antarwilayah di Indonesia. Ia mendesak agar kebijakan tersebut segera dicabut.

“Cabut kebijakan itu segera, sebab kebijakan itu adalah produk yang mengingkari keharmonisan antardaerah,” ujar Nasir Djamil, Senin (29/9).

Politisi dari Komisi III DPR RI ini menegaskan bahwa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) adalah produk nasional yang bersifat universal. Oleh karena itu, kendaraan berpelat nomor dari provinsi mana pun, termasuk Aceh, memiliki hak yang sama untuk melintas di seluruh wilayah Indonesia.

“Tanya sama Bobby, STNK bermotor itu produk nasional atau daerah? Tanyakan ke Bobby, apa dia masih mengakui bendera merah putih sebagai bendera Indonesia?,” tambahnya, menekankan bahwa kebijakan tersebut adalah “kontra harmoni”.

Lebih lanjut, Nasir Djamil mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur jalan di Sumut, seperti di provinsi lain, pada dasarnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang sumbernya adalah uang rakyat dari seluruh Indonesia.

“Semua ruas jalan di Indonesia ada uang rakyat di dalamnya,” tegasnya.

Menyikapi hal ini, Anggota Komisi III DPR RI tersebut mendesak Kapolda Sumut dan jajarannya untuk menindak tegas pihak-pihak yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat.

Nasir bahkan memperingatkan bahwa jika Gubernur Sumut tetap mempertahankan kebijakan yang dianggap diskriminatif tersebut, aparat kepolisian harus bersikap tegas dan berpotensi memproses hukum Bobby.

“Gubernur itu harus melihat masalah secara jernih dan komprehensif, bukan parsial. Kalau ada yang salah dari pengangkutan, ada pihak berwenang yang menindak. Bukan malah membuat kebijakan yang membenturkan warga antardaerah,” pungkas Nasir Djamil.

Redaktur Pelaksana

Nama lengkap Saya Jamaluddin, S.Kom Kalau Jamal lain yang tidak punya S.Kom berarti itu bukan Saya.

Recent Posts

Warga Aceh Tengah Tempuh 4 Hari Perjalanan ke Gunung Salak, Polres Lhokseumawe Evakuasi dan Salurkan Bantuan

Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…

2 jam ago

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

3 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

21 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

1 hari ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

1 hari ago