News

LBH Pos Malang Soroti Dugaan Kekerasan dalam Penanganan Demonstrasi

MALANG- Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pos Malang, Daniel Alexandre Siagian, mengkritik keras dugaan tindakan represif aparat dalam penanganan demonstrasi di Kota Malang. Selain menangkap massa aksi, aparat juga diduga melakukan kekerasan terhadap demonstran, paramedis jalanan, dan jurnalis yang meliput.

 

Daniel mengungkapkan bahwa enam orang ditangkap, termasuk dua pelajar di bawah umur.

 

“Tiga orang sudah dipulangkan, yakni Azzuri, mahasiswa di Malang, serta dua pelajar. Sementara tiga lainnya, yaitu Benedictus Benni, Nur Faizi, dan satu orang lagi masih diperiksa,” ujarnya, Senin (24/3/2025).

 

Menurutnya, proses pemeriksaan berjalan sesuai prosedur, dan para demonstran yang terluka telah mendapatkan perawatan dari tim medis kepolisian. Namun, ia menyoroti dugaan kekerasan berlebihan saat penangkapan.

 

“Salah satu yang ditangkap, Arrizi, mengalami luka bocor di kepala. Banyak lainnya yang ditangkap dalam kondisi luka-luka,” katanya.

 

LBH juga mencatat puluhan korban luka, termasuk satu orang dalam kondisi serius.

 

“Naufal Helmi dirawat di RSUB dengan rahang dan gigi retak akibat pukulan benda tumpul. Satu lagi mengalami luka berat dan dirawat di RSSA,” ungkapnya.

 

Daniel juga mengungkap dugaan penyerangan terhadap posko paramedis.

 

“Kami mendapat laporan bahwa posko paramedis diserang sekitar pukul 18.45 oleh aparat kepolisian dan TNI. Peralatan paramedis dirusak, bahkan ada intimidasi verbal yang mengarah pada ancaman dan pelecehan terhadap paramedis perempuan,” jelasnya.

 

Selain itu, empat orang masih dilaporkan hilang, yakni Theodori Valentino Hartanto, Ahmad Yusuf, Nino Alif Abdillah, dan Rizki Amirullah.

 

“Kami masih mencari keberadaan mereka. Sementara Alfarizi dan Rizki Amirullah sudah diketahui berada di kepolisian,” tambahnya.

 

LBH juga mencatat dugaan intimidasi terhadap jurnalis yang meliput aksi tersebut.

 

“Kami masih mendalami siapa saja rekan pers yang mengalami intimidasi,” kata Daniel.

 

Pihaknya mendesak aparat untuk transparan dan menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap demonstran, paramedis, dan jurnalis.

SUMBER:RRI.CO.ID

FL

Recent Posts

Warga Aceh Tengah Tempuh 4 Hari Perjalanan ke Gunung Salak, Polres Lhokseumawe Evakuasi dan Salurkan Bantuan

Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…

6 jam ago

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

7 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

1 hari ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

1 hari ago