ACEH UTARA — Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Utara, Muhammad Johan, S.Pd., M.Pd., meluncurkan sebuah buku inspiratif berjudul “Membangun Budaya Mutu Sekolah di Aceh Utara.”
Buku ini bukan sekadar karya tulis, tetapi merupakan hasil refleksi kepemimpinan dan panduan strategis yang lahir dari komitmen membangun sistem pendidikan Aceh Utara yang berakar pada nilai-nilai lokal dan berorientasi global.
Buku ini memuat pandangan holistik tentang mutu pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akreditasi formal, tetapi juga menumbuhkan jiwa pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai luhur Serambi Mekkah.
Muhammad Johan menegaskan bahwa pendidikan sejati adalah yang mencerahkan pikiran sekaligus membangun jiwa, dengan semangat keacehan yang kuat melalui konsep Aneuk Talindong (anak dilindungi) dan Agama Tapeukong (agama ditegakkan).
“Buku ini lahir dari keyakinan bahwa setiap anak Aceh Utara berhak mendapatkan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memuliakan. Prinsip Aneuk Talindong dan Aneuk Metuah menjadi ruh dalam membangun budaya mutu yang menyeluruh, melahirkan generasi Beucarong (cerdas dan sejahtera) yang membawa kebahagiaan bagi semua,” ujar Johan.
Buku ini menegaskan bahwa kebangkitan daerah tidak diukur dari megahnya infrastruktur, melainkan dari kualitas manusia yang dibentuk melalui pendidikan transformatif. Johan menyebut pendidikan sebagai jalan utama menuju visi “Aceh Utara Bangkit” gerakan kolektif untuk membangun manusia berkarakter, kreatif, dan berdaya saing di era global.
Buku ini juga mengupas visi Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia unggul, terutama di bidang agro-maritim, pariwisata budaya, dan ekonomi kreatif. Melalui pemahaman mendalam terhadap Instrumen Akreditasi 2024 (IA 2024), Johan mendorong setiap kepala sekolah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang aman, inklusif, dan menumbuhkan kesejahteraan holistik (Beumeusyuhu) bagi seluruh warga sekolah.
“Ini bukan sekadar pedoman teknis, tapi panduan moral dan kultural untuk para kepala sekolah agar kita bergerak serentak, satu arah, dalam semangat Aceh Utara Bangkit,” tambahnya.
Ketua IGI Aceh Utara Berikan Apresiasi
Penerbitan buku itu disambut hangat oleh berbagai kalangan pendidikan, tak terkecuali Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Aceh Utara. Ketua IGI Aceh Utara, Qusthalani, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi terbitnya buku tersebut sebagai langkah inspiratif dalam membangun budaya mutu di sekolah.
“Kami dari IGI Aceh Utara sangat mengapresiasi karya ini. Buku ‘Membangun Budaya Mutu Sekolah di Aceh Utara’ bukan hanya dokumen, tetapi warisan intelektual yang konkret dari seorang pemimpin pendidikan. Pendekatan Aneuk Metuah menegaskan bahwa mutu pendidikan harus berakar pada kearifan lokal. Ini adalah kontribusi nyata, bukan sekadar wacana,” ujar Qusthalani.
Buku Membangun Budaya Mutu Sekolah di Aceh Utara diharapkan segera menjadi bacaan wajib bagi kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan di seluruh Aceh Utara. Kehadirannya diyakini dapat memperkuat gerakan pendidikan berbasis nilai, budaya, dan kolaborasi menuju kebangkitan pendidikan Aceh Utara yang berkeadilan dan berkelanjutan.[] (Jamal Panton)
Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…
Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…
LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…
ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…
ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…
Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…