LHOKSUKON — AR (13) terlihat sedang bermain bersama teman sebaya di seputaran rumahnya di sebuah desa, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Senin, 14 Oktober 2024 sekitar pukul 15.20 WIB. Siang itu cuaca cerah dan panas saat beberapa mobil rombongan Bhayangkari Polres Aceh Utara tiba di lokasi.
Melihat ramainya orang yang turun dari mobil, bocah lelaki yang masih duduk di kelas II Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu langsung berlari masuk ke dalam rumahnya. Setelah pihak keluarga membujuk dan menjelaskan tujuan kedatangan kaum ibu berbaju pink itu, akhirnya AR keluar ke halaman rumahnya dengan wajah terus menunduk untuk menemui rombongan pinkers itu.
Ketua Bhayangkari cabang Aceh Utara, Ny. Rika Nanang yang memimpin rombongan berusaha mendekati dan mengajak AR berkenalan. Wanita cantik bertubuh tinggi itu terlihat sabar mengajaknya berbincang, meski tidak mendapat respon dari AR. Perlahan, Rika menuntun AR duduk di lantai teras rumahnya.
Awalnya, AR hanya menjawab pertanyaan Rika dengan anggukan dan gelengan, namun belakangan ia mulai merespon dengan jawaban yang terdengar samar seolah berbisik. Saat Rika mengajak AR untuk membeli seragam sekolah dan perlengkapan belajar, bocah berkulit eksotis itu menolaknya.
“Mau ikut tante jalan-jalan? Kita pergi beli baju seragam sekolah, beli tas, sepatu dan lain-lain supaya AR rajin sekolahnya dan menjadi anak pintar. Mau ya?,” tanya Rika yang dijawab tidak oleh AR.
“Jadi, maunya apa? Atau mau jalan-jalan makan bakso kita?.” Mendengar tawaran itu, AR spontan menjawab, “Iya, mau”. Bahkan saat ditanyakan, jika besar nanti bercita-cita menjadi apa, dengan tegas AR menjawab, ” Tentara,”.
Melihat interaksi antara keduanya (AR dan Rika), Fitriana (37) makciknya AR merespon, “Keponakan saya memang begitu, tidak terlalu respon dengan orang baru. Hanya saja dulu tidak terlalu pendiam. Sejak kejadian itu (bullying) di sekolahnya, dia mulai sangat tertutup dan lebih banyak diam. Sekarang memang sudah sekolah lagi, tapi kadang tanpa alasan jelas tiba-tiba tidak mau pergi sekolah sampai tiga hari. Saat ditanya dia tidak mau cerita, diam saja. Dia juga tidak mau pergi mengaji lagi,” ujar Fitriana kepada wartawan di lokasi.
Saat ditanya penyebab AR menjadi sering murung, Fitriana menjelaskan, akhir Juli 2024 lalu, keponakannya sempat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari beberapa temannya di sekolah. Kasus itu pun terungkap ke permukaan setelah salah satu akun tik-tok memposting video saat AR kedapatan berkeliaran di areal persawahan saat jam sekolah. Kala itu AR mengaku tidak mau sekolah karena sudah empat hari dipukuli tiga temannya di kepala.
“Dia (AR) tidak pernah cerita dipukuli teman-temannya di sekolah. Saya pun baru tahu setelah ibunya yang bekerja di Malaysia menghubungi saya via telfon. Katanya, ia mendapat kiriman video dari orang terkait pengakuan anaknya yang dipukuli teman di sekolah. Saya pun dikirim video itu oleh Ibu AR yang kemudian saya perlihatkan ke abang saya (ayah AR). Video itu diposting pada 29 Juli. Pengakuan AR dalam video, kejadian itu sudah terjadi empat hari sebelumnya,” ungkap Fitriana.
Setelah sempat berlarut-larut, akhirnya kasus tersebut selesai dengan dimediasi petugas kepolisian. “Pihak sekolah akhirnya memberi sanksi skorsing satu bulan untuk para pelaku yang membully keponakan saya. Namun ya begitu, keponakan saya jadi lebih tertutup, trauma mungkin,” ucapnya.
Ia menambahkan, AR merupakan anak broken home. Saat usianya sekitar 2 tahun, ayah dan ibunya bercerai. AR kecil sempat tinggal bersama ibunya di Samalanga. “Saat sudah kelas I atau kelas II SD, dia tinggal bersama ayahnya hingga kini karena ibunya bekerja ke Malaysia,” terang Fitriana.
Saat rombongan hendak meninggalkan lokasi menuju warung bakso di Kota Lhoksukon, ayah AR, Jafar pun tiba. Pria yang kesehariannya bekerja sebagai kurir pengantar barang itu memarkirkan sepeda motornya di pinggir jalan dan berjalan mendekati rombongan.
“Siang, Pak. Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kami ingin mengajak AR jalan-jalan untuk membeli seragam dan perlengkapan sekolah. Ini AR didampingi ceceknya, boleh, Pak? Bapak ikut juga, yuk,” ajak Rika yang mendapat penolakan dari Jafar.
“Maaf, Bu. Saya tidak bisa ikut karena masih banyak barang paket orang yang belum saya antar. Biar adik saya saja yang mendampingi AR. Terima kasih atas kunjungan Ibu dan rombongan. Saya sangat terharu ada yang peduli dengan anak saya. Selama ini dia memang sering sendiri, karena saya harus bekerja mencari nafkah,” ucap Jafar dengan mata berkaca-kaca. Sesekali ia juga mengelap air matanya yang jatuh membasahi pipi.
Sesaat kemudian, beberapa unit mobil rombongan bergerak menuju warung bakso di Lhoksukon. Setelah memakan dengan lahap pesanan bakso spesialnya, AR dibawa ke salah satu toko yang menjual perlengkapan sekolah. Setelah berbelanja, sebelum pulang kembali ke rumahnya AR kembali singgah di salah satu toko buku. AR kembali mendapat hadiah Al-quran dan peci. “Mulai sekarang kembali mengaji ya, jangan tinggalkan shalat juga karena itu tiang agama. Jadi anak pintar dan banggakan orang tua ya,” kata Rika yang mendapat anggukan dari AR.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program ‘Bhayangkari Peduli’ dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-72. “Ini bentuk support untuk memotivasi AR agar kembali ceria dan tidak menutup diri. Kita datang berkunjung melihat langsung kondisinya. Alhamdulillah, tadi dia sudah bisa tersenyum, sudah mau diajak bicara juga. Semoga ke depannya, ia kembali aktif seperti sediakala,” tutup Ny. Rika Nanang yang merupakan istri dari Kapolres Aceh Utara AKBP Nanang Indra Bakti. []
| Cut Islamanda
Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kejaksaan Agung (Kejagung), Kepolisian Republik…
ACEH TAMIANG - Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muliadi, S.H, M.H tinjau langsung lokasi pembangunan…
Singkil – Polsek Singkil, Polres Aceh Singkil berhasil mengamankan seorang pelaku tindak pidana pencurian…
Lumajang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus berupaya memastikan penyaluran gas elpiji 3 kilogram (kg) atau gas…
Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pharmacopoeia Commission for Indian Medicine & Homoeopathy (PCIM&H)…
Jakarta, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa produksi beras pada kuartal pertama 2025 mengalami…