HUKUM

Kementerian Imigrasi Catat 5.564 WNA Langgar Hukum Sepanjang Tahun 2024

Jakarta – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengatakan, pihaknya melakukan penegakan hukum keimigrasian terhadap 5.564 warga negara asing (WNA) yang melakukan pelanggaran terkait keimigrasian sepanjang 2024.

“Hasil dari pengawasan orang asing, terdapat 5.564 pelanggaran yang dilakukan penegakan hukum keimigrasian,” kata Agus melalui keterangan resmi, Rabu (19/2/2025).

Jumlah tersebut, terdiri dari 130 WNA yang dikenakan penegakan hukum pidana keimigrasian, dan 5.434 WNA dikenakan penegakan hukum administrasi keimigrasian (tindakan administratif keimigrasian/TAK).

Adapun empat besar TAK yang dilakukan pihaknya, yakni berupa tindakan deportasi dan usulan penangkalan 2.564; keharusan untuk bertempat tinggal di suatu tempat 1.437; deportasi 1.406; tindakan keimigrasian lainnya 91.

Dia menyebutkan,  penegakan hukum keimigrasian 2024 mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 124,13 persen jika dibandingkan 2023.

“Jumlah pelanggaran keimigrasian yang dikenakan penegakan hukum pidana keimigrasian 2023 sebanyak 58 WNA, pada 2024 sebanyak 130 WNA,” paparnya.

Agus  menyatakan, jumlah pelanggaran yang dikenakan penegakan hukum administrasi keimigrasian tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 62,16 persen, dari 3.351 WNA pada tahun 2023, menjadi 5.434 WNA pada tahun 2024.

Dia menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan kegiatan pengawasan terhadap WNA di Indonesia sebanyak 12.489 kegiatan sepanjang tahun 2024.

“Pengawasan di bawah kendali pusat sebanyak 1.630 kegiatan, sedangkan pengawasan di bawah kendali satuan kerja terdapat 10.859 kegiatan,” ucapnya.

Selain itu, Agus mengatakan  Kemen Imipas bekerja sama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal baru sama mencabut perizinan perusahaan dari 267 penanaman modal asing (PMA) yang ada di Bali.

Hal itu, lanjut dia, dilakukan dalam rangka mendorong kepatuhan investasi serta mencegah dampak negatif PMA terhadap ekonomi dan masyarakat lokal.

“Atas upaya pencabutan tersebut Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM melakukan operasi Bumi Putera dalam rangka mengevaluasi status keimigrasian para WNI tersebut,” katanya.

MA

Recent Posts

Wagub Nyanyang Hadiri Musorprovlub KONI 2025: Dorong Sinergi untuk Kemajuan Olahraga Daerah

TANJUNG PINANG -Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura, menghadiri Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa…

1 jam ago

BMKG Pekanbaru: Waspada Hujan Lebat pada 22 Februari 2025

PEKANBARU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprakirakan cuaca di Provinsi Riau pada…

1 jam ago

Gubri Abdul Wahid Ikuti Retret Bersama Ratusan Kepala Daerah

PEKANBARU - Ratusan Kepala Daerah se Indonesia, termasuk Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid mengikuti kegiatan…

1 jam ago

Gubernur Banten Andra Soni Antusias Ikuti Retret Kepala Daerah

SERANG -Gubernur Banten Andra Soni mengaku antusias mengikuti kegiatan retret atau orientasi kepemimpinan yang diikuti…

1 jam ago

Penuh Sukacita, Masyarakat Sambut Bupati dan Wabup Karawang Periode 2025-2030

KARAWANG- Masyarakat Kabupaten Karawang menyambut dengan penuh suka cita kedatangan Aep Syaepuloh dan Maslani yang…

2 jam ago

Stok Beras di Aceh Aman hingga Ramadhan dan Idulfitri

Banda Aceh,– Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh memastikan stok beras di Aceh aman dan mencukupi…

2 jam ago