Polri

Kapolri Siap Kerja Sama dengan PBNU Soal Kekerasan Perempuan dan Anak di Ponpes

JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

 

Dalam kegiatan itu, hadir Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Alissa Wahid bersama sejumlah pengurus lainnya. Pada audiensi diantaranya membahas soal kerja sama yang dituangkan dalam MoU terkait kasus kekerasan perempuan dan anak di Pondok Pesantren (Ponpes).

 

Terkait hal itu, Sigit menyambut baik adanya kerja sama atau Mou antara Polri dan PBNU soal kasus kekerasan perempuan dan anak di Ponpes.

 

“Kita bicara membuat MOU terkait dengan peristiwa kekerasan yang terjadi di Pesantren. Kami sambut baik, karena memang menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian publik dan kami Polri sangat concern dengan isu tersebut,” kata Sigit.

 

Sigit menekankan, Polri dewasa ini terus mengembangkan Satuan Kerja (Satker) yang berkonsentrasi untuk menangani kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren.

 

“Oleh karena itu kami juga melakukan perimbangan dengan terus membesarkan atau memperluas organisasi atau satker yang khusus menangani masalah isu kekerasan perempuan dan anak,” ujar Sigit.

 

 

 

Oleh karena itu, Sigit memastikan, Korps Bhayangkara bergerak cepat untuk mewujudkan MoU dengan PBNU soal isu tersebut.

 

“Dan khusus hari ini adalah kekerasan yang terjadi di Pondok Pesantren. Trntunya kami segera akan ambil langkah cepat segera bisa realisasikan MoU untuk segera bisa diimplementasikan,” ucap Sigit.

 

Tak hanya itu, Sigit menyebut, dalam audiensi bersama PBNU juga membahas terkait keberagaman dan toleransi di Indonesia.

 

Dimana, Indonesia merupakan negara yang beragam. Dan hal itu harus dijadikan kekuatan serta dijaga dalam rangka semangat persatuan dan kesatuan.

 

“Kita terus komitmen menjaga keberagaman toleransi karena memang Indonesia negara dengan masyarakat penduduk, ras beraneka ragam. Dan itu adalah kekuatan yang harus kita jaga sebagai kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia,” tutur Sigit.

 

“Oleh karena itu kita juga akan mengambil langkah lebih lanjut untuk melakukan kerja sama lanjutan terkait masalah tersebut. Tentunya juga isu-isu lain yang jadi perhatian NU, kemudian jadi perhatian rekan-rekan aktivis yang tentunya harus ditindaklanjuti Polri,” tambah Sigit mengakhiri.

NT

Recent Posts

Gerak Cepat Unimal Menembus Isolasi Membawa Harapan Di Langkahan

Aceh Utara - Langkahan seperti terputus dari dunia luar. Air bah yang meluap dari sungai-sungai…

5 jam ago

Bhayangkari Peduli : Ketua Bhayangkari Lhokseumawe Ny. Ita Ahzan Bersama Kapolres Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Lancang Barat

Aceh Utara – Kepedulian keluarga besar Polres Lhokseumawe terhadap korban banjir bandang kembali ditunjukkan melalui…

1 hari ago

Polres Lhokseumawe Gelar Baktikes untuk Pengungsi Banjir di Blang Naleung Mameh

Lhokseumawe – Sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang terdampak banjir, Polres Lhokseumawe melalui Klinik Pratama…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Dampingi Menko Polkam Tinjau Pengungsi dan Lokasi Terdampak Banjir

Aceh Utara – Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Jenderal TNI (Purn) Djamari…

1 hari ago

Di Antara Lereng Yang Luluh, Nabilatul Belajar Menemukan Rumah Untuk Pulang

Di lereng Gunung Marapi, hidup selalu punya caranya sendiri untuk berbisik. Kadang lembut seperti desir…

2 hari ago

Polres Lhokseumawe Gelar Trauma Healing dan Pengobatan Gratis untuk Korban Banjir di Pante Gurah

Aceh Utara – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir, Polres Lhokseumawe menggelar kegiatan…

2 hari ago