Staf mengatakan, mereka terpaksa menumpuk tiga mayat di luar ruang pendingin dan meletakkan lusinan mayat lainnya, berdampingan, di tempat parkir. “Staf berada di bawah tekanan besar,” kata dokter umum Rumah Sakit Dar Al-Shifa Malak Naim dikutip dari MEE.
“Banyak keluarga mereka yang mengungsi ke selatan sementara mereka terus bekerja [dalam kondisi yang sangat buruk]. Situasinya mengerikan,” ujarnya.
Salah satu cara mengatasi masalah bertumpuknya jenazah di rumah sakit dengan menggunakan truk es krim. Mobil-mobil tersebut digunakan untuk menyimpan jenazah warga Palestina yang gugur dalam serangan udara Israel ketika kamar mayat rumah sakit kewalahan.
“Kamar mayat rumah sakit hanya dapat menampung 10 jenazah, jadi kami telah membawa freezer es krim dari pabrik es krim untuk menyimpan sejumlah besar korban syuhada,” kata Dr. Yasser Ali dari rumah sakit Shuhada Al-Aqsa di Deir Al- Bala.
Truk es krim ini masih menampilkan gambar iklan anak-anak tersenyum menikmati es krim. Biasanya kendaraan ini digunakan untuk melakukan pengiriman ke supermarket. Kini, tempat-tempat tersebut menjadi kamar mayat darurat bagi para korban perang antara Hamas dan tentara Israel.
“Bahkan dengan freezer ini, jumlah (orang mati) melebihi kapasitas kamar mayat utama rumah sakit, dan kamar mayat alternatif, dan antara 20 hingga 30 jenazah juga disimpan di tenda,” kata Ali sambil membuka pintu dari freezer untuk menunjukkan tubuh yang diselimuti kain putih di dalamnya dikutip dari Aljazirah.
Pihak berwenang di Gaza mengatakan, serangan udara Israel telah membunuh lebih dari 2.300 orang, seperempat di antaranya anak-anak. Sejauh ini hampir 10 ribu orang terluka. Rumah sakit kekurangan persediaan dan kesulitan untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban luka.
“Jalur Gaza sedang dalam krisis dan jika perang terus berlanjut seperti ini, kami tidak akan bisa menguburkan korban meninggal. Pemakaman sudah penuh dan kami membutuhkan kuburan baru untuk menguburkan jenazah,” kata Ali.
Kepala Kantor Media Pemerintah, Salama Marouf, pihak berwenang sedang mempersiapkan kuburan massal di Gaza City. “Mengingat banyaknya syuhada yang berada di kamar jenazah RS Al-Shifa, yang kerabatnya tidak datang untuk menguburkan mereka, tanda-tanda perubahan mulai terlihat pada jenazah tersebut,” ujarnya.
“Dan mengingat terus berdatangannya puluhan orang syuhada akibat pembantaian pendudukan, sebuah kuburan massal telah disiapkan untuk menguburkan sekitar 100 syuhada di pemakaman darurat,” kata Marouf.
LHOKSEUMAWE - Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pasar tradisional, Polres Lhokseumawe melaksanakan…
LHOKSEUMAWE – Dalam rangka menciptakan situasi yang kondusif, Bhabinkamtibs Polsek Muara Satu dan Bhabinsa melaksanakan…
LHOKSEUMAWE - Satuan Samapta Polres Lhokseumawe melaksanakan kegiatan Patroli Kota Presisi di Wilayah Hukum Polres…
ACEH Utara – Dalam upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca pemungutan dan…
LHOKSEUMAWE – Dalam rangka menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif, Polsek Meurah…
LHOKSEUMAWE – Sebuah pohon kedondong tua tumbang di Jalan Rel Dusun H. Nafi, Desa Meunasah…