Jakarta,– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat pesisir, nelayan, dan operator transportasi laut diminta untuk waspada terhadap peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di beberapa perairan selatan Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memantau dengan cermat perkembangan Siklon Tropis Taliah yang terbentuk di Samudra Hindia Selatan Indonesia. Berdasarkan data terkini, siklon tersebut terdeteksi sekitar 920 km di barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Siklon ini diperkirakan akan tetap aktif dalam 24 hingga 48 jam ke depan dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Selain itu, BMKG juga mengidentifikasi potensi bibit siklon baru yang dinamai Bibit Siklon 92W di Samudra Pasifik Barat, tepatnya di sebelah utara Papua Barat. Bibit Siklon ini diprediksi bergerak ke arah barat hingga barat laut menuju wilayah selatan Kepulauan Filipina.
“Dalam dua hari mendatang, Bibit Siklon 92W berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara,” jelas Guswanto, sebagaimana dilaporkan InfoPublik pada Kamis (6/2/2025).
BMKG juga memperingatkan bahwa Bibit Siklon 92W dapat meningkatkan gelombang laut hingga mencapai ketinggian 2,5 meter di sejumlah perairan, termasuk Laut Maluku, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Perairan Halmahera, Laut Halmahera, serta perairan utara Papua Barat Daya hingga Papua.
Sementara itu, Siklon Tropis Taliah diprediksi berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang yang disertai angin kencang di wilayah pesisir selatan Banten hingga Jawa Timur. Gelombang tinggi antara 2,5 hingga 4 meter diperkirakan akan terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, serta perairan selatan Jawa hingga Pulau Rote dan NTT. Bahkan, gelombang yang lebih tinggi, yakni lebih dari 4 meter hingga 6 meter, diprediksi akan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat dalam dua hari mendatang.
Dengan demikian, BMKG mengingatkan agar masyarakat pesisir, nelayan, dan operator transportasi laut memperhatikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem ini, karena gelombang tinggi berisiko membahayakan keselamatan pelayaran.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa selain siklon, peningkatan curah hujan juga dipicu oleh aktifnya monsun serta seruakan dingin yang berasal dari Asia. Faktor ini dapat memperkuat intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian barat dan tengah.
Andri juga mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi longsor di daerah rawan, terutama ketika hujan deras terjadi. Masyarakat diminta memperhatikan tanda-tanda awal longsor, seperti munculnya retakan tanah atau rembesan air, serta menghindari aktivitas di area berlereng curam.
BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca ekstrem ini dan memberikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi resmi BMKG melalui situs web www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.
“Kami mengajak semua pihak untuk tidak mengabaikan potensi dampak dari cuaca ekstrem ini. Tetap waspada, siaga, dan selalu pantau informasi resmi BMKG untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi,” tutup Andri.
SUMBER:InfoPublik.id
Lhokseumawe – Dalam upaya menjaga keamanan kawasan PPI pesisir, Sat Pol Airud Polres Lhokseumawe menggelar…
LHOKSEUMAWE - Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polsek Blang Mangat Polres Lhokseumawe Polda Aceh…
LHOKSEUMAWE, Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertibfan masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, Polsek Muara Dua terus…
LHOKSEUMAWE, Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Satuan Samapta Presisi (Sat Samapta Presisi) Polres Lhokseumawe…
LHOKSEUMAWE - Polsek Banda Sakti Polres Lhokseumawe Polda Aceh menggelar acara "Saweu Dayah" sebagai bentuk…
Jakarta, - Perekonomian Indonesia 2024 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga…