Categories: News

Bakamla RI selamatkan delapan ABK WNI dari dugaan TPPO di Korsel

Jakarta  – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI berkolaborasi dengan Korea Coast Guard (KCG) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul menyelamatkan delapan anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) dari dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di perairan Korea Selatan (Korsel), Rabu.

 

Pranata Humas Ahli Muda Bakamla RI Mayor Bakamla Yuhanes dalam keterangan kepada ANTARA di Jakarta menjelaskan aksi tersebut berawal dari datangnya pengaduan masyarakat yang diterima oleh Bakamla RI.

 

“AD, keluarga dari salah satu korban yang merupakan ABK yang ditempatkan di kapal asing, memiliki kecurigaan dan menyampaikan laporannya ke bagian Humas Bakamla RI,” ucap Yuhanes.

 

 

Saat AD dihubungi oleh korban (CW), disampaikan bahwa terdapat beberapa kejanggalan atas penugasannya di kapal, yang diketahui merupakan perusahaan Korea Selatan (YMI).

 

Dia menuturkan salah satu kecurigaan muncul pada saat para pekerja diperintahkan untuk melakukan bongkar muat di atas laut dengan kapal lain.

 

Aksi itu terpantau dan dihentikan oleh Angkatan Laut (AL) Korea Selatan, yang memberikan peringatan tegas agar menghentikan dan tidak mengulangi aksi tersebut.

 

 

 

Sadar akan tindakannya yang melawan hukum, kata dia, seluruh ABK WNI bersikeras menolak dan minta dipulangkan ke Indonesia.

 

Selanjutnya, dikatakan bahwa bagian Humas Bakamla RI menanggapi dengan serius laporan yang diterima dan langsung dilaporkan secara berjenjang.

 

Setelahnya, sambung dia, Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah memerintahkan Direktorat Kerja Sama Bakamla RI untuk segera menindaklanjuti hal tersebut.

 

“Dalam waktu singkat, telah berhasil dilaksanakan koordinasi dengan KCG untuk menyelamatkan kedelapan pelaut Indonesia tersebut,” tuturnya.

 

Yuhanes mengungkapkan kegiatan itu melibatkan kerja sama yang erat dan bantuan dari Protokol dan Konsuler KBRI Seoul, Atase Pertahanan KBRI Seoul, dan Direktur Jenderal Perlindungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

 

 

 

Adapun saat ini, sebanyak delapan ABK WNI dimaksud dalam kondisi selamat dan sudah dipulangkan kembali ke Indonesia.

Sumber : https://m.antaranews.com/

MA

Recent Posts

Warga Aceh Tengah Tempuh 4 Hari Perjalanan ke Gunung Salak, Polres Lhokseumawe Evakuasi dan Salurkan Bantuan

Lhokseumawe – Krisis bahan pokok pasca banjir dan longsor di Aceh Tengah memaksa puluhan warga…

4 jam ago

Personel Polres Lhokseumawe Gunakan Rakit Salurkan Bantuan Banjir Ke Desa Gunci

Lhokseumawe – Upaya kemanusiaan terus dilakukan Polres Lhokseumawe untuk membantu warga terdampak banjir di wilayah…

6 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Perintahkan Patroli Pasar Besar-Besaran, Tegaskan Larangan Penimbunan dan Kenaikan Harga di Luar Kewajaran

LHOKSEUMAWE – Menyikapi situasi pascabanjir yang berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan bakar,…

23 jam ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Air Bersih untuk Warga Meurah Mulia Terdampak Banjir

ACEH UTARA – Polres Lhokseumawe kembali hadir membantu warga terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan sosial…

1 hari ago

Kapolres Lhokseumawe Salurkan Bantuan Sembako untuk Santri Dayah Darul Falah Al Aziziah Terdampak Banjir di Dewantara

ACEH UTARA – Dalam upaya membantu para santri dan lembaga pendidikan agama yang terdampak banjir,…

1 hari ago

Alumni Akpol 2005 Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Samudera Aceh Utara

Aceh Utara – Alumni Akpol 2005 Tatya Dharaka menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir…

1 hari ago