News

Aceh Utara Miliki 34 Tempat Pelayanan Kesehatan Plat Merah

ACEH UTARA – Kabupaten Aceh Utara memiliki 34 tempat pelayanan kesehatan plat merah, masing-masing 32 Puskesmas, satu rumah sakit type B RSU Cut Mutia di Buket Rata Lhokseumawe dan Rumah Sakit dr. Muchtar Hasbi yang sebelumnya bernama RS Pratama di Kecamatan Lhoksukon.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin saat ditemui wartawan, Sabtu, 8 Februari 2025. Katanya, dari 32 Puskesmas yang ada di Aceh Utara, 12 di antaranya sudah berstatus rawat inap. Di antaranya Puskesmas Lhoksukon, Tanah Jambo Aye, Baktiya, Seunuddon, Muara Batu, Dewantara, Sawang, dan Puskesmas Matangkuli.

“Ada juga beberapa puskesmas lain yang sedang kita persiapkan untuk menjadi puskesmas rawat inap. Namun ada beberapa hal yang masih ada kekurangan disisi sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM). Ada juga yang kita lihat dari sisi geografis, misalkan Puskesmas Pirak Timur. Secara geografis kasihan jika tidak rawat inap, ini juga akan kita wacanakan bangunan seperti tahun lalu kita full-kan bangun ke sana (Pirak Timu) karena kita ingin mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, tapi harus cukup unsur dukungan itu tadi, sarana prasarana, SDM dan lainnya,” ujar Amir.

Terkait sarana prasarana, Amir mengatakan, setiap tahun dirinya mengusulkan 10 unit. “Alhamdulillah, Tuhan memberi rahmat. Tahun lalu saya usul real Rp 3 Milyar untuk satu puskesmas, ternyata untuk Pirak Timur di luar dugaan. Usulan saya ke Kemendagri dan Kemenkes Rp 3 Miliar, namun anggaran yang diberikan Rp 5 Miliar,” ungkapnya.

Dari segi target pendekatan pelayanan, lanjut Amir, itu dilihat dari sisi mana saja yang perlu pendekatan pelayanan. “Itu kita usul, termasuk tahun ini (2025) ada wacana. Ini rapat kerja kita di Jakarta bulan April, jadi rencana Maret sudah ke Jakarta mau buat hubungan-hubungan untuk bisa kita bawa pulang uang (anggaran) dari Jakarta ke Aceh Utara. Kalau kita harap dengan APBD murni kita, tidak akan cukup. Jadi saya setiap tahun menjemput bola dengan teman-teman yang kita kenal di kementerian,” ucapnya.

Selain itu, dirinya juga menargetkan anggaran untuk merehab beberapa Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) menjadi Poskesdes Plus. Menurut Amir, ada beberapa Pustu yang butuh segera rehab, karena keterbatasan dana di pusat, pihaknya mendekatkan diri melalui dana aspirasi dewan untuk membantu.

“Makanya saya sangat berharap kepada para dewan utusan daerah perwakilan masing-masing, itu aspirasinya betul-betul dimanfaatkan untuk pendidikan dan kesehatan, jangan ke lain dulu. Jadi kalau orang sudah sehat, pandai, maka taraf SDM akan hidup lebih baik. Tapi kalau kesehatan dan pendidikan anjlok, ke depan bagaimana jadinya Aceh Utara ini. Di sini saya tidak melihat di sisi pelayanan, tapi sejauh masyarakat tidak lagi menjerit terhadap pelayanan, maka saya anggap dari segi kesehatan itu sukses. Itu intinya, jadi untuk apa mewah-mewah tapi masyarakat tidak tercover,” kata Amir.

Amir menambahkan, sangat diperlukan Poskesdes naik tingkat menjadi Poskesdes Plus. Karena Dika Poskesdes sudah menjadi Poskesdes pelayanan prima, maka akan ada ketenagaan mulai dari dokter konsul, perawat, bidan hingga tenaga kesehatan lingkungan. Sementara jika Poskesdes hanya ada satu orang bidan saja,” jelas Amir.

“Di Aceh Utara ada satu kecamatan yang secara geografis begitu luas wilayah kerjanya, jadi akan kita bangun satu unit puskesmas baru di Menje Peut, Kecamatan Baktiya. Tahap ini sudah masuk pemetaan sertifikat kepemilikan tanah untuk jadi hak milik kesehatan. Ini tinggal tanda tangan Sekda atau pengguna aset. Nanti dokumen-dokumen pendukung itu kita bawa ke rapat kerja April nanti di Jakarta, jadi kita bawa di Maret. Sebelum itu (Maret) kita sudah masuk duluan. Di situ (Baktiya) penduduknya kalau tidak salah 52ribu jiwa, kalau dipecah dua masih ada 30ribu jiwa, masih layak penambahan puskesmas satu lagi. Kembali ke inti dasar, saya ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Itu tugas pokok saya,” pungkas Amir Syarifuddin. []

Laporan : Cut Islamanda

Redaksi Siber

Nama lengkap Saya Jamaluddin, S.Kom Kalau Jamal lain yang tidak punya S.Kom berarti itu bukan Saya.

Recent Posts

Satresnarkoba Polres Aceh Selatan Terapkan Restorative Justice terhadap tersangka Tindak Pidana Narkotika.

    Tapaktuan – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Aceh Selatan Polda Aceh melaksanakan proses…

9 jam ago

Jakarta Dinilai Punya Modal Dasar Bertransformasi Jadi Kota Global

Kota Jakarta diproyeksikan akan bertransformasi menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global sesuai UU No…

9 jam ago

Back to School, Pj Gubernur Safrizal Motivasi Pelajar SMPN 6 Banda Aceh

BANDA ACEH— Pj Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menjadi pembina apel di SMP…

9 jam ago

Pemprov DKI Dukung Polda Metro Gelar Operasi Keselamatan Jaya

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mendukung Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menggelar operasi…

9 jam ago

Presiden Prabowo Tinjau Program MBG di Bogor, Tegaskan Komitmen untuk Anak Bangsa

Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 Februari 2025, mengunjungi SDN Kedung Jaya 1 Bogor, Kota…

9 jam ago

Presiden Prabowo: Peran Muslimat NU Sangat Penting dalam Membangun Generasi Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam membangun generasi bangsa. Menurutnya,…

9 jam ago