GAZA – Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh Hamas terus berlangsung pada hari kedua. Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa jumlah korban jiwa Israel sejak Operasi Badai Al-Aqsa Hamas dimulai pada hari Sabtu telah meningkat menjadi 350 orang.
Dalam konferensi pers pada hari Minggu, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan bahwa prioritas saat ini adalah mengakhiri pertempuran di komunitas Israel dan mengendalikan pelanggaran di pagar yang memisahkan Gaza dan Israel. IDF juga mengumumkan nama 26 tentara yang tewas dalam serangan Hamas yang terjadi pada fajar sehari sebelumnya.
“Israel terbangun dalam situasi yang sangat sulit hari ini, dengan banyak korban jiwa. Selain tentara, warga sipil, termasuk anak-anak dan lansia, telah diculik di Gaza,” kata juru bicara IDF Internasional Letkol Richard Hecht dalam pernyataannya pada hari Minggu.
“Kami kehilangan tentara, komandan, dan banyak warga sipil,” tambahnya.
Hecht juga mengumumkan rencana untuk mengaktifkan hotline bagi mereka yang memiliki pertanyaan tentang orang yang hilang atau terluka. “Kami akan mengaktifkan hotline khusus untuk menjawab pertanyaan dan memberikan dukungan kepada keluarga yang merasa terganggu. Kami tahu bahwa situasi ini sulit, tetapi kami berkomitmen untuk mencapai tujuan kami yang telah ditetapkan. Kami meminta masyarakat untuk tetap bersatu dan bertanggung jawab,” kata Hecht.
Di sisi lain, Osama Hamdan, juru bicara senior Hamas, menyatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok mereka tidak menyerang warga sipil. Namun, kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International telah melaporkan bahwa warga sipil Israel telah menjadi korban serangan oleh Hamas.
“Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina. Kami berharap Amnesty International memiliki kebijakan internasional untuk memberikan kami senjata yang lebih canggih agar kami hanya menargetkan pasukan bersenjata Israel,” kata Hamdan.
Ketika ditanya apakah warga sipil di selatan Israel juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan menjawab, “Semua orang tahu bahwa terdapat pemukiman di sana.”
“Kami tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil. Kami telah menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan merupakan bagian dari pasukan bersenjata Israel, bukan warga sipil,” tambahnya. Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, setidaknya 313 warga Palestina tewas dan 1.990 lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan Hamas sejak serangan mendadak yang mematikan dilakukan oleh kelompok tersebut terhadap Israel pada Sabtu pagi.[]
LHOKSEUMAWE – Guna menciptakan rasa aman dan menjaga ketertiban, tiga personel Sat Pol Airud Polres…
LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat sejak usia dini, Polsek Blang Mangat melaksanakan…
Lhokseumawe – Personil Sat Tahti Polres Lhokseumawe kembali melaksanakan kegiatan rutin bimbingan rohani kepada para…
Lhokseumawe – Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Misbahul Munauwar, S.H., bersama rombongan melakukan kunjungan ke kantor…
LHOKSUKON - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menggelar debat publik kedua pasangan calon…
LHOKSUKON - Jumlah dana debat publik kedua Pilkada Aceh Utara Rp 299,5 juta, sama persis…