News

Panwaslih Aceh Jaya Kordinasi Pemilu Damai Bersama Parpol

CALANG- Menjelang Pemilu Serentak 14 Februari 2024, Panwaslih Aceh Jaya mengelar rapat koordinasi Pengawasan Calon Presiden dan Wakil Presiden Serta Anggota DPR, DPD, DPRA dan DPRK” dengan mengundang Partai Politik peserta pemilu. Rapat berlangsung di Aula Sekretariatan Panwaslih Aceh, Rabu (04/10/2023), dibuka langsung oleh Muhammad Afzal (Ketua Panwaslih Aceh).

Dihadapan partai politik Afzal menjelaskan pentingnya rapat koordinasi dilakukan dengan peserta pemilu dengan harapan Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan baik, tertib, menjaga rambu-rambu sesuai aturan yang ada dan saling bersinergi menghadapi tantangan yang ada.

“Melalui rapat koordinasi ini kami berharap keberlangsungan pemilu yang damai, masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan lancer. Tentu harus dimulai dari semangat kita bersama menjaga prinsip-prinsip demokrasi yang bermartabat, jelas Afzal.

Katanya, pemilu merupakan proses awal membangun demokrasi yang bermartabat. Karena sesudah pemilu pada akhirnya kita berharap ada peningkatan dalam kehidupan masyarakat, adanya tatakelola pemerintahan dan masyarakat merasakan dampak demokrasi, yaitu pembangunan daerah meningkat, setidaknya Aceh Jaya naik tingkatan, tentu melalui kebijakan pembangunan berpihak pada rakyat, tegas Afzal dalam sambutannya.

Rapat koordinasi ini menghadirkan Taufik Abdullah, Dosen Ilmu Politik Unimal, sebagai pemateri tunggal, dengan mengusung tema “pemilu damai menuju demokrasi bermartabat”. Katanya, pemilu damai adalah manifestasi demokrasi secara bermartabat dimana proses pemilihan berlangsung tanpa kekerasan, intimidasi, tanpa rasa takut dan bebas menentukan pilihan.

Pemilu damai memungkinkan setiap warga negara untuk secara bebas mengekspresikan pendapat dan memilih pemimpin yang mewakili kepentingan mereka. Pemilu yang berlangsung damai tanpa mengebiri hak-hak asasi manusia demi memperkuat legitimasi pemerintahan, maka partai politik harus menjadi garda terdepan menanamkan prinsip-prinsip tersebut, ujar taufik

Lebih lanjut, taufik mengatakan bahwa demokrasi bermartabat adanya komitmen pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, menciptakan kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilu dan setelahnya mampu mempengaruhi kebijakan publik.

Komitmen Partai Politik Adalah Niscaya

Menengarai potensi stabilitas sosial politik, taufik menjelaskan beberapa tantangan pemilu demokratis pada 2024 nanti masih menjadi agenda penting dipikirkan semua pihak. Pemilu yang kita lalui saat ini masih dihadapkan pada kondisi yang memprihatinkan.

Pertama, masih diwarnai polarisasi masyarakat dan polarisasi politik yang mengarah pada konflik sosial dan konflik antar pendukung disebabkan ketegangan yang dipertontonkan elit politk. Kedua, pengaruh uang dan kekuasaan, seringkali mempengaruhi hasil pemilihan daripada kualitas dan integritas calon. Ketiga, penyebaran hoaks dan disinformasi dapat mempengaruhi pandangan publik dan mengancam integritas pemilihan umum.

Pemilu damai sebagai manifestasi demokrasi bermartabat hanya mungkin dimulai oleh adanya komitmen partai politik. Partai politik tampil bukan agitator dan provokator yang mengemas berbagai isu dan janji yang seringkali tidak ditepati, nilai taufik dengan menjelaskan beberapa contoh dan fenomena yang diamatinya.

Mestinya, partai poilitik memberi edukasi dan advokasi terhadap persoalan dibasis konstituen (pemilih), ironisnya mengaduk-gaduk perasaan pemilih dengan berbagai iming-iming. Strategi politik atau bahkan sesama caleg sengaja mendesain konflik identitas antara satu daerah pemilihan dengan basis pemilihan lainnya untuk mengkaplain teritorialnya, lalu tercipta gab pemisah, dan ironisnya mereka didekati dengan berbagai pendekatan money politic, maka pemilih modallah yang menang, kata taufik.

Untuk itu, jalan panjang demokrasi bermartabat harus dimulai dari partai politik untuk melaksanakan kampanye pemilu yang damai dengan menekankan pada substansi isu, bukan selebrasi, bukan jual beli suara dan bahkan bukan pertandingan mobilisasi massa. Jadi, damai tidaknya perhelatan pemilu 2024, sangat tergantung pada kemauan partai politik, karena sesungguhnya partai politik jualah yang memperebutkan mandat rakyat, tutup taufik.(Muchlis)

Redaksi

Recent Posts

Sat Pol Airud Polres Lhokseumawe Gelar Patroli di Pasar Ikan Pusong Baru dan PPI Pusong Lama

LHOKSEUMAWE – Guna menciptakan rasa aman dan menjaga ketertiban, tiga personel Sat Pol Airud Polres…

5 jam ago

Polsek Blang Mangat Bangun Kedekatan dengan Anak-Anak melalui Program Polisi Sahabat Anak

LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat sejak usia dini, Polsek Blang Mangat melaksanakan…

5 jam ago

Bimbingan Rohani di Rutan Polres Lhokseumawe, Upaya Menyadarkan dan Membina Tahanan

Lhokseumawe – Personil Sat Tahti Polres Lhokseumawe kembali melaksanakan kegiatan rutin bimbingan rohani kepada para…

5 jam ago

Wakapolda Aceh Tinjau Kesiapan Pilkada di Kota Lhokseumawe

Lhokseumawe – Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Misbahul Munauwar, S.H., bersama rombongan melakukan kunjungan ke kantor…

5 jam ago

Debat Kedua, Ayah Wa-Panyang Paparkan Wacana Atasi Banjir dan Ilegal Logging di Aceh Utara

  LHOKSUKON - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menggelar debat publik kedua pasangan calon…

7 jam ago

Ketua KIP Aceh Utara: Tidak Ada Lagi Kampanye di Masa Tenang

LHOKSUKON  - Jumlah dana debat publik kedua Pilkada Aceh Utara Rp 299,5 juta, sama persis…

7 jam ago