Lhokseumawe- Tim Panitia Seleksi (Pansel) Panitia Pengawas Pemilih (Panwaslih) Provinsi Aceh, melakukan sosialisasi perekrutan calon anggota Panwaslih Provinsi Aceh periode 2023 – 2028, Kamis (9/2/2023).
Kegiatan yang dilakukan di Gedung Universitas Malikussaleh Kampus Lancang Garam tersebut, dimoderatori oleh Bobby Rahman, M.Si serta dihadiri oleh Ketua Pansel Panwaslih Aceh Teuku Kemal Fasya, M. Hum, bersama anggota pansel lainnya Prof. Apridar serta diikuti oleh berbagai unsur masyarakat dan tokoh perempuan serta pers yang ada di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Ketua Pansel Panwaslih Aceh Teuku kemal Fasya, mengatakan sebagai wujud pelaksanaan demokrasi, kehadiran lembaga penyelenggara yang terjamin, merupakan hal mutlak dalam menjamin proses pemilu berjalan dengan baik dan terpercaya.
Oleh karena itu, melalui kegiatan yang dilakukan oleh pihaknya secara serentak di beberapa zona lainnya di wilayah Aceh, menjadi salah satu upaya dalam memberikan informasi sekaligus edukasi kepada masyarakat untuk terlibat dalam proses pelaksanaan pemilu salah satunya adalah perekrutan calon Panwaslih.
“ Masukan bapak dan Ibu pada kegiatan ini akan memperkaya dan mempertajam model seleksi yang akan dilakukan untuk memilih calon Anggota Panwaslih Provinsi Aceh yang profesional dan berintegritas dan cukup prima dalam mengawal proses demokrasi elektoral pada Pemilu Nasional Serentak 2024,” terang Ketua Pansel Panwaslih Aceh.
Sementara itu, anggota Pansel Panwaslih Aceh Prof. Apridar ikut menambahkan, dengan regulasi yang sudah disusun sedemikian rupa berikut juga tahapannya, pihaknya akan bekerja lebih optimal dan adil.
“Kami pikir dengan segala potensj yang ada dapat menjadikan kita lebih baik lagi kedepan. Tahapan yang disusun sudah mengacu pada keadilan,” ucapnya.
Kegiatan sosialisasi yang disertai tanya jawab tersebut berlangsung alot. Banyak peserta yang menanyakan bahkan memberikan saran terkait beberapa poin penting dalam proses perekrutan calon anggota Panwaslih Aceh itu.
Seperti diungkapkan oleh Cut Sukmawati (Akademisi) yang menyarankan dalam hal pemeriksaan kesehatan supaya ada pengecualian pada hal-hal tertentu. Begitu juga pertanyaan dari peserta lainnya yang menanyakan masalah hubungan keluarga dengan sesama penyelenggara dan lain sebagainya, seperti diungkapkan oleh Ayi Jufridar (jurnalis). Serta masalah mengenai tanggapan dari masyarakat yang masuk ke tim Pansel, supaya dikonfirmasikan kembali kepada calon supaya tidak terjadi fitnah, sebagaimana diungkapkan oleh Yusriadi (komisioner Panwaslih Aceh Utara). (Muchlis)
LHOKSEUMAWE – Guna menciptakan rasa aman dan menjaga ketertiban, tiga personel Sat Pol Airud Polres…
LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat sejak usia dini, Polsek Blang Mangat melaksanakan…
Lhokseumawe – Personil Sat Tahti Polres Lhokseumawe kembali melaksanakan kegiatan rutin bimbingan rohani kepada para…
Lhokseumawe – Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Misbahul Munauwar, S.H., bersama rombongan melakukan kunjungan ke kantor…
LHOKSUKON - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menggelar debat publik kedua pasangan calon…
LHOKSUKON - Jumlah dana debat publik kedua Pilkada Aceh Utara Rp 299,5 juta, sama persis…