Lhoksukon — Masyarakat dan pengguna jalan lintas Medan – Banda Aceh mengeluhkan perihal kondisi expansion joint atau sambungan badan jembatan di Meunasah Keude Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara kerap memakan korban jiwa. Pasalnya, plat penutup sambungan jembatan tersebut telah rusak parah.
Pantauan di lokasi, Kamis, 26 September 2024, sekitar 2 meter plat baja dan karet elastomer bearing pad salah satu sisi badan jembatan telah mengelupas hingga menyebabkan badan jembatan rusak dan berlubang.
Parahnya lagi, di dalam lubang terdapat belasan tonjolan besi yang dapat mengakibatkan ban kendaraan yang melintas pecah atau bocor. Sementara pada sisi pembatas badan jembatan lainnya juga telah rusak.
Terlihat sopir atau pengendara yang melintas terpaksa memelankan laju kendaraannya untuk menghindari tekanan pada tonjolan besi pembatas badan jembatan tersebut. Namun banyak juga sepeda motor yang terperosok ke dalam lubang yang mengakibatkan pengendara luka-luka.
Zulfikar (35) warga Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara yang kerap melintas di jembatan tersebut mengatakan, dirinya telah mengalami kecelakaan di lokasi karena ban motornya pecah akibat terkena tonjolan besi di pembatas badan jembatan Alue Ie Puteh tersebut.
“Kecelakaan itu terjadi di malam hari. Kala itu saya tidak bisa menghindari lubang karena di samping saya ada kendaraan lainnya. Pembatas jembatan itu sudah lama rusak, tapi kondisi terparah semingguan ini setelah karet hitam penutup pembatas itu terkelupas,” ujarnya.
Kapolsek Baktiya Barat, AKP Asriadi Iswanto, Kamis (26/9) membenarkan terkait rawannya jembatan lintas nasional di Meunasah Keude Alue Ie Puteh.
Jembatan tersebut hanya berjarak beberapa meter dari Polsek Baktiya, sehingga pihaknya kerap menerima laporan dari warga saat terjadinya kecelakaan lalu lintas, baik itu akibat pengendara yang jatuh di badan jembatan rusak atau sebab lainnya.
“Kondisi pembatas badan jembatan Keude Alue Ie Puteh memang sangat memprihatinkan dan sangat berbahaya, khususnya di malam hari. Untuk hari ini saja (Kamis) sudah tiga kali terjadinya kecelakaan,” ujarnya.
Namun demikian, kata Asriadi, di Kecamatan Baktiya memang ada beberapa titik jalan lintas Banda Aceh – Medan yang rawan laka lantas.
“Salah satunya ya jembatan Keude Alue Ie Puteh itu. Lainnya di sepanjang jalan Alue Bili dan Matang Kumbang. Untuk bulan ini saja, Sudah ada dua korban meninggal akibat laka lantas di Baktiya,” terangnya.
Asriadi menambahkan, ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan di titik rawan laka tersebut, baik itu karena penyempitan jalan ataupun akibat badan jalan yang bergelombang karena tempelan-tempelan aspal.
“Kita sudah perhatikan saat truk melintas, supir menghindari gelombang itu karena jalan banyak tempelan. Padahal itu malah rawan bagi pengendara lain,” ucap Asriadi.
Lanjutnya, “Beberapa waktu lalu banyak lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) panel surya tidak berfungsi akibat baterainya hilang dicuri. Setelah kita laporkan kepada pimpinan (kapolres) yang kemudian berkoordinasi ke dinas terkait, lampu PJU itu telah berfungsi kembali. Baterainya sudah dipasang lagi oleh dinas terkait. Terkait kondisi jembatan Keude Alue Ie Puteh yang sangat rawan laka lantas tersebut juga sudah kita laporkan ke kapolres,” pungkas AKP Asriadi Iswanto yang meminta pengguna jalan berhati-hati saat melintas di lokasi. []
| CUT ISLAMANDA
LHOKSEUMAWE – Guna menciptakan rasa aman dan menjaga ketertiban, tiga personel Sat Pol Airud Polres…
LHOKSEUMAWE – Dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat sejak usia dini, Polsek Blang Mangat melaksanakan…
Lhokseumawe – Personil Sat Tahti Polres Lhokseumawe kembali melaksanakan kegiatan rutin bimbingan rohani kepada para…
Lhokseumawe – Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Misbahul Munauwar, S.H., bersama rombongan melakukan kunjungan ke kantor…
LHOKSUKON - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menggelar debat publik kedua pasangan calon…
LHOKSUKON - Jumlah dana debat publik kedua Pilkada Aceh Utara Rp 299,5 juta, sama persis…